DEPOKNET – Dalam rangka menjalin komunikasi untuk membangun kota Depok kedepan, pengurus DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kota Depok melakukan kunjungan ke kediaman Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Hendrik Tangke Allo, Minggu (14/02/2021).
Dipimpin ketua DPD PKS kota Depok yang baru terpilih, Imam Budi Hartono, turut serta Bendahara PKS Depok, Ade Supriatna, Sekretaris PKS Depok, Hermanto Setiawan dan Ketua MPD Yusufsyah Putra dalam kunjungan tersebut.
Hendrik Tangke Allo mengatakan, inti pertemuan minggu sore itu adalah silaturahmi biasa antara pimpinan partai yang ada di kota Depok.
“Sebagai orang timur kalau ada orang mau silaturahmi ke kita, masa di tolak,” ucap Hendrik Tangke Allo, Senin (15/02/2021)
Pada pertemuan itu, Hendrik juga menggunakan kesempatan untuk menyampaikan sikap politik PDI Perjuangan salah satunya dengan menitipkan pesan agar kota Depok tetap dijaga kebhinekaan sebagai kota atau wilayah yang majemuk.
“Moment itu (Silaturahmi, red), kami pergunakan untuk menitipkan pesan, supaya Depok tetap dijaga sebagai kota yang majemuk dan tidak ada lagi diskriminasi agama, suku, dan lain sebagainya,” jelas HTA
Terkait untuk membangun kota Depok kedepan, Hendrik menegaskan hal itu merupakan tugas, kewajiban dan tanggung jawab kita bersama. Karena lanjutnya, membangun Depok harus dilakukan dengan cara bersama sama tidak hanya dilakukan oleh partai pemenang pilkada.
Dalam silaturahmi tersebut, Hendrik juga menegaskan menerima hasil pilkada 2020 setelah ditetapkan oleh KPU kota Depok. “Dan kami ucapkan selamat untuk itu,” tandasnya.
Ketika ditanya mengapa tempat pertemuannya dilaksanakan di rumah dan tidak di sekretariat DPC PDI Perjuangan, Hendrik beralasan karena PKS bersilaturahminya ke rumahnya. “Ya mereka (PKS, red) bersilaturahminya ke rumah,” terangnya singkat
Terpisah, Sekretaris DPC PDI Perjuangan, Ikravani Hilman yang juga turut hadir dalam silaturahmi minggu sore itu menambahkan, dalam pertemuan itu dirinya tetap menegaskan garis ideologi partainya dalam konteks kebhinekaan dan membangun kota yang majemuk.
“Tawarannya kan sebetulnya membangun Depok bersama-sama. Namun dalam hal itu pastinya akan ada hal-hal yang tidak bisa di kompromikan atau di tawar menawar karena itu menjadi tugas-tugas ideologis kami, misalnya usulan Perda Religius,” tegas Ikravani. (AM/CPB/DepokNet)