depoknet.com – Keluhan masyarakat Depok akan tingginya harga minyak goreng yang merupakan kebutuhan vital kaum ibu, membuat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD)Kota Depok/Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kota Depok menggandeng Bulog mengadakan operasi pasar minyak goreng dan menjual minyak goreng murah Bertempat di aula Kecamatan Cilodong , Rabu ( 2/3/22). Operasi Pasar tersebut dihadiri antara lain Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono, Zamrowi, Kadis Dagin, Supomo, Camat Cilodong dan Lurah di lima wilayah Kecamatan Cilodong.
” Kelangkaan minyak goreng ini bukan hanya di Depok, tapi di Indonesia, karena ada pihak -pihak yang mencari keuntungan dengan menjualnya ke luar negeri yang harganya lebih tinggi, bahkan minyak jelantah pun di olah dan di jual ke luar negeri. Untuk membantu masyarakat kita lakukan operasi pasar. Minyak goreng premium kita jual hanya Rp 14.000 /liter,” ujar Imam Budi Hartono.
Senada dengan Imam, Supomo , Camat Cilodong bersyukur dengan adanya operasi pasar dari Bulog dan Dinas Dagin.
” Untuk kecamatan Cilodong, untuk rumah tangga , kami dapat jatah 900 liter yang dibagi ke lima kelurahan yang ada. Sukamaju karena warganya paling banyak maka mendapat 150 liter , empat kecamatan lain masing masing 75 liter. Ini di luar operasi pasar yang dilakukan di pasar-pasar tradisional,” papar Supomo
Selain melakukan operasi pasar, Imam juga mengingatkan warga Depok agar tidak melakukan penimbunan baik minyak goreng, beras, gas atau apapun.
” Ini bisa menyebabkan kelangkaan dan harga tinggi, kasihan warga yang tidak punya uang. Jika ada yang menimbun sebaiknya dilaporkan, biar ditindak Satpol PP ”
Imam juga mengapresiasi Dinas Perdagangan dan Industri Kota Depok yang tanggap dan melakukan operasi pasar baik di pasar-pasar tradisional dan juga langsung pada masyarakat seperti yang dilakukan Kecamatan Cilodong.
“Saya berharap dengan adanya Opera pasar ini harga minyak goreng bisa kembali stabil dan normal,” tambahnya.
Wakil walikota Depok ini juga mengingatkan, jelang Ramadhan dan Idul Fitri pastinya akan banyak bahan makanan yang harganya naik , jika bisa di siasati dengan ketahanan pangan, sebaiknya dilakukan sejak dini.”Misalnya harga cabe yang tinggi saat Ramadhan bisa disiasati dengan menanam dari sekarang,” pungkasnya. (d’tor)