DEPOKNET – Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Kota Depok 2017 telah berakhir hari sabtu lalu (18/02), dengan terpilihnya kembali Amri Yusra secara aklamasi menjadi Ketua Umum KONI kota Depok masa bhakti 2017-2021 setelah rivalnya, Agustinus Susanto mengundurkan diri sebagai calon ketua.
Amri Yusra juga ditetapkan menjadi ketua formatur bersama Agustinus Susanto dan Nina Suzana sebagai anggota formatur untuk membentuk kepengurusan dan komisi olahraga serta tata tertib pengurus KONI kota Depok masa bhakti 2017-2021 paling lama 14 hari kedepan.
Merespon hal tersebut, Komunitas Pemerhati Olahraga (KOMPOR) kota Depok mengingatkan kepada ketua dan anggota formatur yang ada, untuk bekerja secara seksama khususnya dalam memilih dan menyusun kepengurusan KONI kota Depok 2017-2021.
Ketua KOMPOR Kota Depok William Matakena menyebut, masih belum maksimalnya kepengurusan KONI yang lalu salah satunya disebabkan karena masih banyak pengurus KONI yang juga menjadi pengurus cabang olahraga yang ada.
“Dalam AD/ART memang tidak dilarang terkecuali Ketua Umum, Sekretaris dan Bendahara KONI Kabupaten/Kota untuk rangkap jabatan menjadi pengurus pengcab. Namun eloknya kedepan, seluruh pengurus KONI Depok yang baru tanpa terkecuali tidak lagi menjadi pengurus cabang olahraga agar focus mengurus tugas dan fungsinya masing-masing,” terang William
Diuraikan Willem, kebijakan tidak ada rangkap jabatan ini juga agar tidak ada saling iri antar pengcab olahraga yang ada nantinya. Dicemaskannya, pengcab olahraga yang tidak ada anggotanya didalam kepengurusan KONI akan merasa iri dan saling curiga kepada pengcab yang anggotanya menjadi pengurus KONI.
Saat ini ada 35 Pengcab yang terdaftar di KONI kota Depok, Willem meyakini pastinya tidak semua pengurus pengcab tersebut bisa tertampung menjadi pengurus KONI, paling hanya beberapa anggota Pengcab yang bisa terakomodir masuk kedalam kepengurusan KONI.
“Nah gara-gara ini tentunya bisa muncul api dalam sekam, konflik, saling curiga dan iri nantinya. Lebih baik Tim Formatur mengambil sikap tegas, tidak usah anggota pengcab menjadi pengurus KONI, pilih salah satunya saja, toh nanti ada bidang pembinaan prestasi di dalam kepengurusan KONI, mereka yang harus maksimal merangkul dan memperhatikan masing-masing pengcab yang ada,” ujar Wiilem
William juga menambahkan, agar bidang Sport Science dan IPTEK dimasukkan dalam susunan kepengurusan KONI yang baru nanti untuk membantu meningkatkan prestasi olahraga khususnya atlet kota Depok baik secara fisiologi, psikologi dan biomekanika.
“Di Depok ada banyak Perguruan Tinggi dan lembaga pendidikan lain yang bisa diajak kerjasama dalam hal sport science ini, gak perlu jauh-jauh ke perguruan tinggi diluar Depok. Kita punya UI, Gunadarma, BSI dan sebagainya, wajibnya mereka harus mau memberikan sumbangsih demi kemajuan olahraga dan atlet kota Depok,” ungkapnya (cpb/DepokNet)