DEPOKNET – Cyrus Network menggelar survei mengenai kekuatan politik kandidat yang akan berlaga di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018. Hasilnya, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (RINDU) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Duo DM) bersaing ketat untuk mendapatkan dukungan tertinggi.
Survei Cyrus Network mengenai peta kekuatan politik di Pilgub Jabar ini dilaksanakan pada 16-22 Januari 2018. Survei mengambil sampel 1.000 responden dengan teknik pengambilan multistage random sampling. Adapun tingkat keyakinan dalam survei ini yakni 95 persen dengan margin of error 3,1 persen.
Managing Director Cyrus Network, Eko Dafid Afianto memaparkan, selisih raihan dukungan elektoral antara RK-Uu dan Demiz-Demul hanya terpaut sekitar 5 persen saja. RK-Uu mendapatkan dukungan sebesar 45,9 persen suara atau voters dan Demiz-Demul mendapatkan suara dukungan sebesar 40,9 persen.
“Sementara pasangan Sudrajat-Syaikhu hanya mendapat dukungan sebesar 5 persen dan pasangan TB Hasanudin-Anton Charliyan baru mendapatkan dukungan sebesar 2,5 persen,” papar Eko Dafid Afianto, di Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2018).
Diuraikannya pula, dari hasil survei ini juga terlihat bahwa Uu Ruzhanul Ulum tidak memberi nilai tambah elektoral yang signifikan bagi pasangannya, Ridwan Kamil. Sebab dalam berbagai survei selama ini elektabilitas RK sudah di atas 40 persen.
“Sedangkan figur Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi ternyata saling memberi nilai tambah yang signifikan, sehingga ketika berpasangan mereka mampu mengejar elektabilitas Ridwan Kamil,” jelas Eko.
Dua pasangan lainnya, yakni Sudrajat-Syaikhu dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan disebut masih mendapatkan perolehan suara yang sangat kecil. Namun Eko mengatakan, jika mesin partai kedua pasangan baik PKS-Gerindra-PAN dan PDIP sudah bergerak, maka diperkirakan elektabilitas kedua pasangan itu bisa mencapai angka dua digit meski kecil kemungkinan dapat mengungguli pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Duo DM).
“Karena total suara hanya 100 persen kan, maka penambahan angka kedua pasangan terbawah ini tentunya akan menggerogoti suara kedua pasangan yang tertinggi, baik RK-Uu maupun Demiz-Demul,” pungkas Eko.
Untuk itu lanjut Eko, kondisi tersebut tentunya merupakan tantangan bagi RK-Uu dan Demiz-Demul beserta seluruh tim pendukungnya untuk mampu menjaga suara mereka agar tidak digerogoti oleh kedua pasangan baik Sudrajat-Syaikhu maupun TB Hasanuddin-Anton Charliyan yang sama-sama didukung oleh kekuatan parpol besar dan memiliki kader dan massa pendukung yang militan.(Ant/DepokNet)