DEPOK NET – Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya (DPD Partai Golkar) Kota Depok pasca “dilengserkannya” Ketua terpilih hasil Musda DPD Partai Golkar Kota Depok di Bandung bulan Juni lalu, Babai Suhaemi, akhirnya digelar di kantor DPD Golkar kota Depok (16/11) Jalan Boulevard Grand Depok City, Sukmajaya Depok.
“Disini yang hajatan, kenapa situ yang repot!” demikian ucapan salah seorang kader partai Golkar kota Depok dalam akun facebooknya, menjadi gambaran pelaksanaan musdalub yang berujung anti klimaks. Pasalnya, musdalub yang akan memilih Ketua definitif ini, hanya memunculkan calon tunggal dalam bursa calon ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, yaitu dr. Farabi El Fauz.
Padahal sebelumnya, musdalub sempat memanas dengan hadirnya calon lain diluar Farabi. Adalah Edmon Johan yang sempat meradang saat upaya untuk maju dalam Musdalub seperti mendapat halangan. Dirinya menuding pencalonan Farabi batal demi hukum karena dibekali surat dukungan bodong dari Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar se kota Depok.
Selain itu, adanya hembusan issue “gelontoran” Rp 150 miliar dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar jika Farabi El Foyz terpilih menjadi ketua DPD Parfai Golkar kota Depok sempat membuat hawa panas merambat di perhelatan Musdalub Golkar Depok ini.
Sidang Musdalub dengan agenda tunggal memilih calon ketua pun berlangsung tertutup., ketatnya penjagaan yang dilakukan Satgas dari Angkatan Muda Pembaharuan Golkar (AMPG) yang didatangkan dari Jawa Barat dan Pusat, membuat tak ada satupun pihak diluar pengurus Golkar yang bisa melihat, termasuk juga awak media tidak diperkenankan meliput jalannya sidang.
Acara pembukaan Musdalub Golkar sendiri dihadiri oleh ketua DPW Partai Golkar Jawa Barat, H Dedi Mulyadi sekaligus membuka acara musdalub. Tampak hadir juga mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Golkar, MQ. Iswara, wakil walikota Depok, Pradi Supriatna, ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo serta para undangan lainnya (AM/DepokNet)