DEPOKNET – Hasil survei elektabilitas untuk Pilpres 2019 yang dilakukan tujuh lembaga, yakni LSI Denny JA, Populi Center, Charta Politika, Indikator Politik, Y-Publika, Saiful Munjani Research & Consulting (SMRC), dan Median, masih menempatkan pasangan calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1, Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin unggul dibanding paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Erick Thohir, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres, Jokowi-Ma’ruf Amin menanggapi serius hasil tujuh lembaga survei independen yang ada di Indonesia ini, dimana elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf masih unggul rata-rata 20 persen dari kompetitornya, Prabowo-Uno.
“Jadi sekali lagi, jika mendengar ada pihak yang mengklaim lebih unggul survei, atau apapun, maka sebaiknya cek ke lembaga independen yang punya metode dan cara khusus melakukan jejak pendapat elektabilitas sehingga kita tidak mendapat informasi yang salah,” tegas Erick Thohir.
Adapun hasil survei LSI Denny JA, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin berada di angka 54,8 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Uno hanya mendapat 31,0 persen suara. Masih ada 14,2 persen suara yang belum memutuskan atau tidak memberikan jawaban. Data tersebut diperoleh dari 1.200 responden di 34 provinsi pada akhir Januari 2019.
Hasil serupa juga terdapat pada survei Populi Center yang dilakukan pada 20-27 Januari 2019. Dengan menggunakan metode wawancara tatap muka di 34 provinsi, Populi Center mencatat Jokowi-Ma’ruf unggul 54,1 persen dibandingkan Prabowo-Uno, dimana pasangan 02 hanya memperoleh angka 31,0 persen.
Hasil lembaga survei yang ketiga, Charta Politika dalam survei yang dilakukan pada 22 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin unggul dengan perolehan 53,2 persen suara, dan Prabowo-Uno mendapat 34,1 persen suara. Sebanyak 12,7 persen responden lainnya belum memilih atau tidak memberikan jawaban.
Survei yang dilakukan Charta Politika menggunakan 2.000 responden yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia dengan cara wawancara tatap muka langsung dan kuesioner terstruktur. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara lembaga survei keempat, yakni Indikator Politik pada survei 16-26 Desember 2018 menyatakan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 54,9 persen, sedangkan Prabowo-Uno 34,8 persen.
Dari empat lembaga survei tersebut, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf terlihat masih terpaut cukup jauh lantaran berada di atas 50 persen, sementara Prabowo-Uno hanya berada di bawah 35 persen.
Sedangkan tiga lembaga survei lainnya juga menyatakan hasil sama, yakni elektabilitas Paslon 01 lebih unggul dari paslon 02. Lembaga Y-Publica menyatakan Jokowi-Ma’ruf Amin unggul dengan, 53,5 persen suara, sedangkan Prabowo-Uno mendapat 31,9 persen suara.
Survei Median, juga menempatkan Jokowi-Ma’ruf Amin mendapat 47,9 persen suara dan Prabowo-Sandiaga 38,7 persen suara. Dan terakhir, Saiful Munjani Research & Consulting (SMRC) Jokowi-Ma’ruf memperoleh 60,4 persen dan Prabowo-Uno, 29,8 persen. (Ant/DepokNet)