DEPOKNET – Pembangunan berbasis masyarakat merupakan Paradigma baru program pemerataan pembangunan berbasis komunitas dengan memberikan tempat utama bagi prakarsa, keanekragaman lokal, dan kearifan lokal dalam menciptakan masyarakat berdaya dan berbudaya.
Tetapi tidak semua program tersebut bisa memuaskan seluruh warga terutama dalam hal penggunaan anggaran yang dialokasikan pemerintah itu dapat dirasakan memenuhi azas pemerataan berkeadilan.
Kondisi itu yang menggaris bawahi pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Depok nomor urut 01, Pradi Supriatna-Afifah Alia untuk menyiapkan sebuah program pembangunan masyarakat yang berbasis Rukun Warga (RW) di Kota Depok.
Program yang dijadikan salah satu program unggulan Pradi-Afifah itu diberi nama RW Membangun dengan alokasi dana pembangunan masing-masing RW sebesar Rp 500 Juta pertahun
Sekretaris DPC Partai Gerindra kota Depok, Hamzah mejelaskan, teknis pelaksanaan RW Membangun dengan pagu anggaran hingga Rp 500 juta itu, RW nantinya akan mengusulkan Program Pembangunan, bukan dibagikan dalam bentuk uang kepada RW tanpa ada usulan sebelumnya.
“Jadi RW mengusulkan program baik fisik maupun non fisik dengan pagu anggaran hingga Rp 500 juta pertahun. Tetap musrembang itu aturan,” jelas Hamzah.
Namun yang membedakan lanjut Hamzah, RW jadi memiliki otoritas penuh dalan mengusulkan dan mengeksekusi langsung program pembangunan. Maka disitulah konsep keadilan dan pembangunan yang merata di seluruh tingkat RW di kota Depok akan terwujud.
Karena selama ini, setiap kelurahan memiliki jumlah RW yang berbeda-beda. Contoh, ada 1 kelurahan yang hanya 10 RW, ada juga yang 24 RW, 30 RW, bahkan lebih dari 30 RW. Sementara pagu anggaran pada setiap kelurahan nilainya sama.
“Maka melihat kondisi itu, Pradi-Afifah menyiapkan program pemerataan pembangunan berkeadilan berbasis RW, atau dikenal dengan RW Membangun,” ucap politisi kelahiran 3 Oktober ini. (CPB/MC/PalaPA/Depoknet)