DEPOKNET – Akibat persoalan ekonomi yang membelit keluarganya, membuat Jodi Pratama (17), yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perintis 1 Depok menjadi resah.
Keresahan Jodi lantaran ijazahnya masih ditahan oleh pihak sekolah karena belum membayar beragam tunggakan sekolah hampir Rp3 juta lebih. Bahkan untuk mendapatkan fotocopy ijazahnya yang akan digunakan untuk melamar pekerjaan pun tidak membuat pihak sekolah melunak dari keputusannya.
“Kemarin sudah saya tanda tangan dan cap tiga jari, tapi pas saya minta fotocopynya saja tetap gak dikasih sama pihak sekolah,” ungkap Jodi.
Anak muda yang ayahnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal setahun yang lalu ini sempat menyampaikan kepada pihak sekolah, jika ijazah itu akan dipakai untuk melamar pekerjaan guna membantu keluarganya termasuk nantinya menyicil tunggakan sekolah.
“Saya juga paham kondisinya, makanya saya butuh ijazah itu, minimal fotocopynya untuk melamar kerja, tapi TU sekolah tidak ngasih juga,” ujar Jodi.
Malah katanya lagi, pihak Tata Usaha sekolah seakan menggeneralisir permasalahan dengan menyebut dirinya akan lari dari tanggung jawab jika nantinya diberikan ijazah sebelum melunasi tunggakan yang ada.
“Karena pernah ada kejadian siswa yang berjanji akan melunasi tapi hingga saat ini tidak memenuhi janjinya tersebut padahal ijazah sudah diberikan,” ucap Jodi.
Jodi yang mengambil jurusan Tata Niaga 1 di sekolah milik Yayasan Enam-Enam ini mengatakan, bukan hanya dirinya saja yang tidak bisa mendapatkan ijazah, namun masih ada siswa lainnya yang juga bernasib sama dengannya.
“Temen Jodi ada yang masih nunggak 1 bulan SPP juga gak bisa dapat ijazah, apalagi Jodi yang tunggakannya banyak,” sebutnya dengan mata berkaca-kaca.
Dikonfirmasi tentang adanya kondisi siswa di kota Depok yang belum menerima ijazah ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Drs. H. Mohammad Thamrin, S.Sos, MM mengatakan, SMK dan SMA kewenangannya berada di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, sehingga dirinya tidak bisa berbuat banyak dalam situasi seperti ini.
“Ya saya sudah tidak bisa berbuat banyak mas, karena SMK kewenangan Disdik Provinsi. Coba orangtuanya datangi saja Kepseknya, terus buat dan tandatangani pernyataan,” jawab Kadisdik Depok.
Sekolah Tidak Berhak Menahan Ijazah
Menanggapi kejadian ini, Pemerhati Pendidikan kota Depok, Eman Sutriadi mengutuk keras tindakan sekolah yang masih menahan ijazah siswa dengan alasan belum melunasi tunggakan biaya sekolah.
“Sekolah tidak berhak menahan ijazah siswa apapun alasannya. Persoalan alih kelola SMA/SMK ke Provinsi pun tidak boleh menjadi alasan untuk menahan ijazah. Catat ini, sekolah yang menahan ijazah akan terkena sanksi,” kata Pembina Masyarakat Pemerhati Peduli Pendidikan Indonesia (MP3I) ini mengingatkan.
Tanggapan lain datang dari Ketua Persatuan Orangtua Murid dan Masyarakat Depok (POMMAD), Hery Prasetyo. Dirinya menyebut dana rawan Drop Out (DO) yang disiapkan pemerintah seharusnya juga bisa dioptimalkan untuk menanggulangi permasalahan yang menimpa Jodi seperti ini.
“Kan ada dana rawan DO, harusnya bisa dipakai untuk kasus ini kalau sekolah tetap keukeuh minta pelunasan. Tapi ijazah jangan ditahan dong, itu murni hak siswa. Kalau soal tunggakan itu urusan sekolah dengan orangtua,” tegasnya.
Pria yang biasa disapa Herpras ini juga mengkritik sikap pasrah dari Kadisdik Depok dalam permasalahan ini. Sebab katanya, Depok masih memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Wajib Belajar 12 tahun. Maka itu artinya, Disdik Depok masih punya kewenangan minimal berkordinasi dengan sekolah SMA/SMK baik Negeri maupun Swasta di kota Depok untuk menyelesaikan permasalahan ini karena yang bersekolah masih warga depok.
“Kadisdik kok pasrah gitu ngadepin SMK swasta, gawat kalau begini. Urusannya gak bakal maju pendidikan Depok kalau Kadisnya pasrah gak visioner begitu,” papar Herpras.
Hingga berita ini dimuat, belum juga ada keterangan maupun penjelasan dari pihak sekolah mengenai permasalahan ini. Suparno, Kepala Sekolah SMK Perintis 1 Depok yang dihubungi DEPOKNET melalui telepon selularnya, belum juga memberikan jawaban.(CPB/DepokNet)