DEPOKNET – Walikota Depok, Mohammad Idris selaku konseptor penerapan Sistem Satu Arah (SSA) pertama kalinya di kota Depok telah menyatakan akan tetap melanjutkan program ini walaupun ada sebagian warga yang merasa dirugikan.
Untuk dapat lebih maksimal lagi, Pemkot Depok juga menjamin akan terus mengkaji pelaksanaan SSA secara ilmiah dengan melibatkan berbagai pihak yang kompeten di bidangnya.
Senada dengan Idris, Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna juga menyampaikan pandangannya terkait adanya penolakan dari sebagian warga yang telah dua kali melakukan aksi unjuk rasa ke Balaikota Depok.
“Tidak semua kebijakan pemerintah bisa memuaskan semua orang, wajar akan ada pihak yang merasa keberatan, tapi juga pasti ada yang mendukung. Karenanya kita akan berikan informasi yang akurat dan akuntabel berdasarkan kajian ilmiah,” ucap Pradi Supriatna di Balaikota Depok, Jumat (8/09/2017).
Menurut Pradi, saat ini Depok sudah berkembang menjadi Kota Metropolitan, maka untuk itulah dibutuhkan regulasi inovatif yang harus diterapkan. Apalagi masalah kemacetan di Depok khususnya di ruas jalan Margonda, Kartini, Dewi Sartika, Arif Rahman Hakim, Nusantara dan Siliwangi atau sering disebut Markas Wangi itu sudah sangat pelik dirasakan semua pihak.
Sementara katanya, untuk membangun infrastruktur jalan seperti flyover ataupun underpass, membutuhkan dana yang sangat besar. Kondisi ini tentunya dirasa tidak memungkinkan bila hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Depok saja.
“Hal yang paling memungkinkan adalah kita melakukan inovasi. Salah satunya membuat arah lingkaran satu putaran, dan mengurangi pertemuan horisontal yang kerap menjadi penyebab kemacetan,” jelas Pradi.
Pradi menambahkan, hampir di seluruh pusat kota di Indonesia, upaya untuk mengurai kemacetan salah satu solusinya dengan menerapkan SSA. Hal semacam itu juga telah diterapkan di kota Bandung, Solo, Yogyakarta, Bogor dan beberapa kota lainnya di Indonesia.
“Kita tidak ingin merugikan siapapun dengan adanya kebijakan SSA. Karenanya kita akan libatkan pihak-pihak yang kompeten untuk memaksimalkan program SSA ini agar nantinya semua masyarakat bisa menerima dan merasakan manfaatnya,” tuturnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) kota Depok, R. Gandara Budiana menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas seluruh respon, tanggapan dan masukan masyarakat Depok yang disampaikan kepada Pemkot Depok terutama kepada pihaknya terkait penerapan ujicoba SSA.
“Alhamdulillah, bagi kami yang lebih penting semua komponen masyarakat mulai berfikir keras tentang transportasi dan lalu lintas di Kota Depok, sehingga kami berharap ini akan menjadi pelajaran penting ke depan tentang langkah-langkah besar yang harus dilakukan sebelum terlambat,” sebut Gandara.
Langkah-langkah besar yang dimaksud Kadishub kelahiran 15 Maret 1965 ini adalah melakukan percepatan pembangunan jalan di kota Depok khususnya yang berkaitan dengan infrastruktur dan jaringan jalan baru.
“Misalnya penyelesaian dua ruas jalan Tol yang melintasi kota Depok, kegiatan lanjutan Pembangunan Jalan Terusan Juanda sampai dengan Cinere atau minimal sampai Tanah Baru, serta banyak lagi yang lainnya,” tutupnya. (Ant/DepokNet)