DEPOKNET – Belum ada sepekan pelaksanaan penerapan uji coba Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Dewi Sartika dan Nusantara yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Polres kota Depok tampaknya mulai gerah, SSA dinilai tidak mampu mengurai kemacetan dan diminta untuk dievaluasi serta dikembalikan seperti semula.
Seperti dilansir dari RadarDepok.com, pernyataan tersebut disampaikan oleh Kasat Lantas Polresta Depok, Kompol Sutomo. Dirinya menilai, setelah lima hari bergulirnya program SSA tidak mampu mengurai kemacetan. Dan parahnya, malah memunculkan titik kemacetan baru.
“Banyak laporan warga, kemacetan di jalan Raya Citayam jauh lebih krodit setelah bergulirnya program SSA,” tegas Sutomo.
Kompol Sutomo mengatakan, penerapan SSA perlu diimbangi dengan pembangunan atau pelebaran jalan, sehingga penerapan SSA dapat lebih maksimal. Untuk itu pihaknya sudah mengusulkan agar SSA bisa dievaluasi dan dikembalikan seperti dulu.
Untuk diketahui, sebelum masa uji coba SSA akan diberlakukan, Kasat Lantas Polresta Depok, Kompol Sutomo mengatakan mendukung penerapan SSA bahkan turut serta melakukan sosialisasi ke masyarakat berupa pemasangan spanduk dan membagikan selebaran informasi ke pengendara.
Kompol Sutomo pun juga mengakui, pihaknya selalu dilibatkan dalam pembahasan dan kajian penerapan SSA dan mendukung penuh guna mengatasi semakin semerawut kemacetan di jalur “Markas Macet” yang merupakan Ring 1 Balaikota Depok tersebut.
Pernyataan Kasatlantas Polres Depok agar penerapan uji coba SSA bisa dievaluasi dan dikembalikan seperti dulu, mendapat tanggapan dari beberapa aktifis LSM yang turut memantau perkembangan penerapan uji coba SSA yang dilaksanakan oleh Pemkot Depok. Sebagian mendukung dan sebagian lagi beranggapan ada koordinasi yang tidak berjalan dengan baik antara Dinas Perhubungan dengan Polres Depok dalam penerapan SSA ini.
“Awalnya mendukung SSA, tapi baru setengah jalan sudah minta di evaluasi, pasti ada koordinasi yang kurang maksimal antara Dishub dan Lantas Polres terkait SSA ini,” ucap Ketua Umum LSM Komite Aksi Pemberantasan Organ Korupsi (KAPOK), Kasno kepada DEPOKNET, Kamis (3/08/2017).
Kasno meyakini, terkait pelayanan lalu lintas kepada masyarakat khususnya program penyelesaian masalah kemacetan jalan raya di kota Depok, Dishub kota Depok dan Satlantas Polres Depok seharusnya kompak dan saling dukung serta melakukan koordinasi yang baik dan rapih.
“ini ada apa? personil dishub dan polantas seharusnya bekerja sama dan saling dukung dengan baik untuk sama-sama mengemban tugas yang berat ini di lapangan,” pungkasnya.
Sebelum beberapa warga masyarakat sempat mempertanyakan pelaksanaan uji coba SSA ini, mereka mempertanyakan terkait Simpang Melati yang saat ini dilarang oleh Satlantas untuk berbelok kanan ke jalan Nusantara menuju Dewi Sartika. Padahal di gambar skema uji coba SSA yang dipublikasikan oleh Dinas Perhubungan kota Depok, simpang Melati itu diperbolehkan untuk berbelok kanan dan kiri.
“Kemarin sempat boleh, kok sekarang hanya boleh belok ke kiri saja menuju Beji atau ARH, saya jadi berbalik arah lagi menuju jalan mawar, ini ada apa Satlantas dengan Dishub?” ujar Gabriel, warga perumnas Depok Jaya.
Uji coba penerapan Sistem Satu Arah (SSA) ini sendiri akan berlangsung selama dua minggu dan setiap harinya akan di evaluasi dengan tiga indikator atau parameter yaitu kecepatan, waktu tempuh, dan panjangnya antrian.
“Tiap pagi dan sore saya tugaskan anggotanya saya untuk melakukan pemotretan dan pemantauan 3 parameter tadi. Dalam seminggu hasilnya kita akan analisa, nanti Minggu kedua juga sama, kalau hasilnya buruk ya selesai, tapi jika bagus, ya lanjut terus dan tidak lagi ujicoba,” tegas Kabid Lantas Dishub Kota Depok, Akhmat Zaini, A.Md.LLAJ, S.IP. (CPB/DepokNet)