DEPOKNET – Dana hibah air bersih dari pemerintah pusat untuk 5000 Sambungan Rumah (SR) yang utamanya diprioritaskan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di kota Depok tahun 2017 masih terus dilaksanakan hingga saat ini.
Pemerintah Kota Depok melalui PDAM Tirta Asasta kota Depok terus menggenjot proses pendataan minat atau Pra Baseline di beberapa titik wilayah kota Depok yang menjadi target sambungan atau penerima manfaat hibah air minum ini.
“Saat ini sudah terdata sekitar 3300 peminat dan masih ada waktu hingga mencapai target yang diberikan oleh pemerintah pusat,” ujar Humas PDAM Tirta Asasta, Sudirman di ruang kerjanya, Jumat siang (7/04).
Humas PDAM Tirta Asasta, Sudirman
Dirman mengharapkan agar hibah air minum ini bisa dimaksimalkan oleh seluruh warga kota Depok. Kendala yang cukup signifikan dialami oleh pihak PDAM karena masyarakat masih banyak yang memilih menggunakan air tanah dibanding air bersih yang disiapkan oleh pemerintah melalui PDAM.
“kita ingin program ini tepat sasaran, tapi yang tepat sasaran itu tidak ada daya belinya, karena harus bayar. Sementara banyak warga yang merasa enak menggunakan air tanah sebab tidak perlu membayar,” jelas Dirman
Dirinya mengambil contoh di wilayah Cisalak dan Kampung Lio. Target PDAM untuk di Cisalak misalnya adalah 2000 SR bisa tersambung, tahapan pertemuan dengan warga didampingi beberapa pengurus RW bahkan Kepala Kelurahan sudah sempat turun langsung membantu sosialisasi, namun ternyata meleset dari target.
“Dari 8 RW yang ada disana, hanya ada 12 peminat yang mengajukan, sementara nilai investasi kita untuk penyambungan dan sebagainya kan tinggi, akhirnya kita membatalkan untuk penetrasi kesana,” ungkapnya.
Dijelaskan pula oleh Dirman, 3300 peminat yang sudah terdata, selanjutnya akan melalui proses verifikasi dari pusat. Mereka akan dicek satu persatu oleh tim dari pusat apakah sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk menjadi penerima hibah air minum dimaksud.
Dimintai tanggapannya terkait masih banyaknya warga kota Depok yang masih enggan menggunakan air bersih yang disediakan pemerintah dan lebih memilih menggunakan air tanah padahal tidak menjamin baku mutunya untuk kesehatan, ketua Patriot Lingkungan kota Depok, Hery Prasetyo menganggap hal yang wajar karena kurangnya penjelasan kepada warga tentang kondisi air tanah yang ada di wilayah yang mereka huni.
Herprast mengatakan, warga harus diberikan penyadaran tentang kondisi air tanah yang ada. Dirinya yakin, walau penghasilan warga tersebut rendah, tapi saat diberi gambaran tentang kondisi air tanah Depok yang hari demi hari semakin mencemaskan, serta lebih banyak keuntungannya menggunakan air bersih yang disediakan pemerintah, maka lambat laun akan banyak warga yang tidak lagi menggunakan air tanah.
“Jangan karena gratis pake air tanah terus gak peduli kondisinya, ada strategi pendekatannya untuk itu, dan kita sudah bergerak saat ini bersama 200 lebih Relawan PDAM yang tergabung di Patriot Lingkungan untuk menyadarkan warga tentang pentingnya penggunaan air bersih yang disiapkan pemerintah,” papar Herprast yang ditemui saat melakukan sosialisasi dengan warga di wilayah kelurahan Curug Cimanggis semalam. (Ant/Mel/DepokNet)