Jenazah korban BR, seorang bocah yang diperkirakan berusia empat tahun ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di rumahnya dibawa petugas Kepolisian ke Instalasi Forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel guna dilakukan pemeriksaan
Ilir Barat – BR, bocah berusia 4 tahun meninggal dunia, setelah dianiaya ibu kandungnya, SIS.
Penganiayaan tersebut dilakukan SIS di rumah mereka Jalan Lubuk Bakung Lorong Sahaja Kelurahan Siring Agung Kecamatan Ilir Barat (IB) l Palembang, pada Senin (21-11-2016).
SIS nekat menendang dan menganiaya BR, karena dituduh suaminya tidak bisa mengurus anak yang sering menangis.
Karena tuduhan itu, SIS kesal hingga akhirnya melampiaskannya dengan menganiaya korban.
Kepala SPKT Polresta Palembang, Iptu Cek Mantri, menjelaskan peristiwa tersebut diketahui saat SIS datang seorang diri ke SPKT Polresta Palembang, untuk melaporkan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialaminya.
“Setelah diperiksa lebih lanjut dan didalami, akhirnya SIS bercerita tentang keadaan yang dialaminya termasuk mengaku jika dirinya telah menendang dan menganiaya anaknya hingga meninggal dunia,” jelasnya.
Mendapat pengakuan tersebut, Imbuh Iptu Cek Mantri, petugas langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Di sana, petugas mendapati BR telah meninggal dunia.
“Saat itu posisinya berada di atas kasur ruang tengah dengan penuh luka hingga akhirnya dibawa ke Instalasi Forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel,” terangnya.
Kini, SIS sudah diamankan di Polresta Palembang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, seorang keluarga korban, SAM (56), mengatakan, ia mendapat kabar tersebut setelah ditelepon oleh seorang tetangga korban.
“Pas lagi nonton televisi, tetangga korban nelpon katanya korban meninggal dan banyak Polisi,” jelas SAM.
Mendapat kabar tersebut, SAM langsung datang ke rumah korban dan saat itu didapati korban sudah dalam keadaan meninggal dan ramai Polisi.
“Rumah saya itu berjarak sekitar 100 meter, kami di atas korban di bawah,” terangnya.
Dikatakannya, korban merupakan anak semata wayang dan korban belum bersekolah.
“Dulu, orangtuanya, SAL dan SIS, sempat pisah ranjang kurang lebih setahun tapi bersatu lagi dan ada permasalahan apa, saya tidak tahu,” ungkapnya. Tribratanews.com
[Humas Polda Sumsel/Polresta Palembang]