depoknet.com – Agenda “Celoteh Ngopi Sore” dari Komunitas Taman Baca Tepi Sungai (TBTS), berlokasi di kampung 99 Pepohonan Meruyung, Kota Depok pada minggu (22/6/2020) diharapkan mampu meningkatkan minat literasi dilakangan anak muda milenial.
Kegiatan yang dihadiri oleh pemuda-pemuda dari berbagai macam komunitas. Komunitas yang berawal dari obrolan santai ketika ngopi ini memunculkan keresahan sekelompok pemuda terhadap rendahnya minat baca literasi di masyarakat khususnya kaum muda milenial. Sehingga berdirinya (Taman Baca) di warung kopi tepi sungai.
Saat ini komunitas Taman Baca Tepi Sungai (TBTS), sudah menjalin kerjasama dengan kedai-kedai kopi diantaranya: Warung Kopi Tepi Sungai, Coffee Licious dan Coffee In Town. Dalam celoteh ngopi sore tersebut, merencanakan program –program seputar literasi yakni dengan menggaungkan semangat membaca. apalagi terdapat apresiasi bagi orang-orang yang membaca diwarung kopi tepi sungai serta mendiskusikan hasil bacaannya. Yakni mendapatkan satu kopi gula aren secara gratis, tidak lupa terdapat program pemberdayaan usaha bagi anak muda yaitu ”berdikari mandiri” agar anak muda milenial bisa mandiri dalam ekonominya.
Raja Faidz El-Shidqi, salah satu pendiri (TBTS) menjelaskan dengan hadirnya taman baca di kedai kopi ini, diharapkan mampu mengisi waktu luang anak muda dan mampu menggali potensi anak muda milenial untuk pro aktif terhadap semangat minat baca dan sadar akan permasalahan yang ada dilingkungan sekitar kemudian bergerak untuk merubah menjadi lebih baik. Terangnya.
Pria yang sering di sapa Faiz ini, menyebutkan rencana (TBTS) yang akan menyebarkan virus membaca dikedai-kedai kopi. Sehingga bukan hanya meminum secangkir kopi saja, akan tetapi jauh dari itu yakni mencari ilmu dari secangkir kopi dengan berdiskusi, membaca buku, & menyebarkan semangat literasi dikalangan milenia agar kedepannya anak muda bisa berdaya.
Kemudian Syahid Volunteer (TBTS) yang Juga Koor DEEP Kota Depok menambahkan, mengajak taman baca masyarakat lainnya untuk bersinergi dan berkolaborasi dan juga mendorong dinas perpustakaan kota depok untuk saatnya turun gunung bersinergi kewarung-warung kopi, karena kita tahu banyak anak muda milenial yang hadir ke kedai-kedai kopi dibandingkan secara formal hadir keperpustakaan kota depok.
Sehingga bisa jadi pendekatan ala milenial dengan pojok literasi disetiap warung kopi bisa menjadi salah satu inovasi dan solusi dalam meningkatkan minat baca. Pungkasnya. ( AM )