DEPOKNET – Guna mengembalikan marwah “memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat” khususnya keberadaan sarana prasana olahraga di wilayah RT/RW yang semakin tergerus oleh kepentingan dan kebutuhan warga lainnya yang dianggap jauh lebih penting, sekelompok warga masyarakat kota Depok membentuk sebuah wadah yang diberi nama Komunitas Masyarakat Pemerhati Olahraga (KOMPOR).
Kompor yang digagas oleh tujuh orang pendirinya ini diharapkan dapat kembali menggairahkan semangat berolahraga masyarakat yang sudah mulai punah dimulai dari tingkat bawah (RT/RW).
Ketua Umum Kompor, Anton Sujarwo mengatakan, saat ini olahraga menjadi barang mahal, warga harus sewa lapangan hanya untuk sekedar badminton atau futsal. Dulu di Depok sambungnya, masih banyak ruang publik yang awalnya sengaja diperuntukkan untuk sarana olahraga di tiap wilayah RT/RW, tapi sekarang, tergeser untuk kepentingan dan kebutuhan lain seperti lahan parkir mobil warga atau bangunan lainnya.
“Dengan kehadiran Kompor, kami ingin menggugah kembali semangat olahraga di masyarakat kalangan bawah agar mau merebut dan menghidupkan kembali tiap jengkal lahan olahraga yang ada di wilayah mereka, ramaikan dan geliatkan kembali lahan tersebut sesuai peruntukkan awalnya,” ungkap Anton Sujarwo usai acara deklarasi Kompor, di sekretariat Kompor, Jl. H. Daiman Raya Kelurahan Bhaktijaya Kecamatan Sukmajaya Depok, Kamis (15/3/2018).
Dijelaskan pria kelahiran Malang 49 Tahun lalu ini, tujuan Kompor adalah untuk membangkitkan inisiatif dan kesadaran penuh seluruh warga masyarakat pemerhati olahraga dalam berperan serta secara bersama-sama dalam menjadikan olahraga sebagai sumber kekuatan baru di Kota Depok berdasarkan prinsip kemajemukan, kesetaraan, keadilan, kebajikan dan keadaban.
Kedepannya kata Anton, Kompor akan mulai menyusun kepengurusan dan selanjutnya melakukan kegiatan-kegiatan yang menggerakkan partisipasi warga untuk kembali menghidupkan setiap hari sarana-sarana olahraga yang ada di wilayah RT/RW masing-masing.
“Semangat itu ibarat nyala api, pastinya dari bawah menjalar ke atas. Jadi kami akan geliatkan dahulu semangat nyala api itu dari tingkatan terbawah, baru setelah itu kita bicara soal lainnya seperti aspek pembinaan dan penggunaan IPTEK untuk kemajuan olahraga prestasi,” katanya.
Sekretaris Umum Kompor, Cahyo P Budiman menambahkan, kehadiran Kompor bukanlah saingan atau tandingan dari KONI kota Depok. Anggapan sebagian kalangan yang menyebut Kompor adalah saingan dari KONI Depok diterangkannya merupakan aggapan yang salah.
“Tidak ada niat kami untuk menjadi pesaing atau tandingan KONI Depok, dari faktor dukungan pemerintah dan finansial saja kita berbeda jauh kok, ngaco kalau ada anggapan seperti itu,” tutur Cahyo.(AM/DepokNet)