DEPOKNET – Setelah rampung melakukan pemetaan jaringan pipa di tahun 2018 dengan menggunakan sistem teknologi Geographic Information System atau biasa disebut GIS, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta kota Depok kembali mengembangkan teknologi GIS di tahun 2019.
Sebagai wujud untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat kota Depok, PDAM Tirta Asasta Kota Depok tahun ini mulai mengembangkan sistem teknologi GIS yang bisa menampilkan data pelanggan terdaftar.
Penerapan GIS khusus pada pemetaan jaringan pipa PDAM Tirta Asasta sendiri telah rampung 100 persen dilaksanakan pada tahun 2018. Kini bagi warga kota Depok yang ingin mengetahui wilayah mana saja yang telah terlewati jaringan pipa PDAM, cukup membuka aplikasi GIS tersebut.
Manager Teknologi informasi PDAM Tirta Asasta kota Depok, Asep Wardana menjelaskan, guna melanjutkan pengembangan GIS di tahun 2018 tersebut, maka di tahun 2019 ini digitasi data pelanggan telah dimulai.
“Untuk tahap awal, Area pelayanan Cimanggis akan menjadi fokus pelaksanaan pemetaan data pelanggan tersebut,” ujar Asep Wardana.
Terpisah, Manager Pemasaran PDAM Tirta Asasta kota Depok, Imas Dyah Pitaloka memastikan pengembangan sistem teknologi GIS di PDAM Tirta Asasta Kota Depok tidak akan berhenti sampai di pendataan pelanggan saja.
Imas menerangkan, hal selanjutnya yang akan dikembangkan dengan sistem GIS adalah data status pelanggan, dimana status pelanggan yang aktif, di segel atau telah di putus dapat dilihat melalui GIS.
“Tampilannya seperti peta satelit, dimana jaringan pipa dan lokasi pelanggan dapat diketahui cukup dengan membuka aplikasi GIS saja” ungkapnya.
Geographic Information System atau GIS adalah sebuah sistem teknologi komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database.
Kehandalan sistem teknologi GIS bagi PDAM diantaranya adalah dapat melakukan pendataan dan pemetaan seluruh aset jaringan pipa dan acessories yang telah ada, sehingga memudahkan pengolahan secara akurat dan efisien.
Sistem ini juga dapat memonitor dan mengevaluasi kondisi jaringan dimana data yang dihasilkan dapat membantu dalam penanganan kebocoran dan data tekanan aliran air.
Selain itu perencanaan pemasangan jaringan pipa baru dan relokasi jaringan pipa serta pembuatan area dan Rute Baca Meter (RBM) dan juga penelusuran ilegal connection juga dapat dimaksimalkan oleh sistem GIS ini.
GIS juga bisa menjadi pendukung kegiatan operasional bagian lain di PDAM Tirta, dimana seluruh data yang ada di GIS dapat di koneksi dan diintegrasikan ke bagian lain seperti ke bagian pelayanan pelanggan, perencanaan, distribusi, litbang, SCADA dan lainnya.
“Sistem teknologi ini juga sebagai Executives Information System (EIS) untuk peningkatan pelayanan. Untuk ini kami berharap dengan adanya GIS dapat memaksimalkan kinerja Tirta Asasta lebih baik lagi,” tutur Imas Dyah Pitaloka. (Ant/CPB/DepokNet)