DEPOKNET – Penolakan terhadap penetapan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yakni Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu (Demiz-Syaikhu) yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai berdatangan. Salah satunya berasal dari jaringan kader Partai Gerindra Jawa Barat.
Ketua Umum Jaringan Kader Partai Gerindra se-Jawa Barat, Akbar Husein memuntahkan kekecewaan dan penolakannya atas penetapan Demiz-Syaikhu melalui pernyataan sikap yang menyebut penetapan pasangan calon tersebut hanya merupakan aksi sepihak yang dilakukan oleh PKS terutama dalam bentuk opini pemberitaan melalui media sosial yang seolah-olah telah mendapat restu dari Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Soebianto.
“Ini merupakan suatu bentuk pengkhianatan aspirasi bagi seluruh Pengurus, Sayap, Kader dan Simpatisan Partai Gerindra yang ada di seluruh Jawa Barat,” sebut Akbar Husein dalam rilis pernyataan sikap yang diterima DEPOKNET, Senin (21/08/2017).
Akbar juga menekankan, dalam kerjasama politik atau koalisi yang dilakukan Gerindra dan PKS, seharusnya PKS sebagai mitra yang sama dan sejajar dengan Partai Gerindra tidak boleh melangkahi dan bahkan menjadikan Gerindra hanyalah pengekor dalam Koalisi ini khususnya pada Pilkada Jawa Barat.
Akbar juga mengingatkan, apa yang telah disampaikan oleh Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, H. Mulyadi beberapa waktu lalu diberbagai media tentang aksi claim sepihak PKS, yang intinya PKS janganlah menjadi Juru bicaranya Partai Gerindra Jawa Barat serta menyatakan bahwa Deddy Mizwar bukanlah Kader Partai Gerindra yang tidak memiliki KTA Partai Gerindra adalah suatu Kebenaran.
“Semua orang tau kalau Deddy Mizwar bukanlah kader Gerindra, pernyataan Ketua DPD Gerindra Jawa Barat ini yang harusnya didukung dan dikawal sebagai wujud Supremasi dan Kejayaan Partai Gerindra di Tatar Pasundan,” ungkap Komandan Lapangan Relawan Aksi Mendukung Prabowo Soebianto di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Pilpres 2014 ini.
Atas dasar itulah lanjut Akbar, dirinya bersama seluruh jaringan kader Gerindra se-Jawa Barat menyatakan menolak dengan keras pencalonan Deddy Mizwar sebagai Calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Gerindra karena yang bersangkutan bukanlah kader asli Partai Gerindra Jawa Barat, hal ini dibuktikan karena Dedy Mizwar tidak memiliki KTA Partai Gerindra.
Aktifis tampan yang terkenal garang saat berorasi ini, dengan tegas juga menolak aksi claim sepihak PKS yang telah membangun opini bahwa seolah-olah Gerindra-PKS sudah final mengusung pencalonan Dedi Mizwar-Akhmad Syaiku yang sekarang ini telah tersebar luas di Sosial Media.
Diuraikan Akbar, sebagai suatu wilayah yang dekat dengan ibukota negara, maka Jawa barat adalah daerah potensi strategis yang sangat menentukan arah konstelasi untuk kepentingan Nasional pada Pemilu 2019 nanti sehingga mau tidak mau yang bakal menjadi Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat nanti adalah mutlak sosok figur pemimpin Putera Daerah asli Jawa Barat yang Tegas, Berani, Disiplin, Bersih dan Merakyat sebagai wujud kader loyalis sejati Prabowo Soebianto yang akan menjadi calon Presiden Republik Indonesia pada tahun 2019 nanti.
“Kami mendukung pernyataan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, H. Mulyadi yang menyatakan penolakannya terhadap aksi claim sepihak PKS karena hal itu telah mengkhianati Kader partai Gerindra dan bertentangan dengan hasil Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Partai Gerindra Jawa Barat beberapa waktu yang lalu,” tegas Akbar.
Namun Akbar tetap akan mendukung kerjasama koalisi antara Partai Gerindra-PKS yang sehat, adil dan transparan dengan membuka penjaringan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur secara luas dalam rangka menentukan figur calon Kepala Daerah yang Tepat dan menjadi pilihan masa depan bagi seluruh warga masyarakat Jawa Barat pada Pilkada serentak tahun 2018.
Secara terpisah, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok, Pradi Supriatna menanggapi hasil keputusan DPP Partai Gerindra yang secara resmi telah mengusung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu pada pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
Wakil Walikota Depok ini merasa yakin dan optimis mengingat elektabilitas dan popularitas Demiz-Syaikhu saat ini yang luar biasa. Namun dirinya mengatakan belum menerima keputusan secara tertulis dari pihak DPD Gerindra Jawa Barat maupun DPP Gerindra perihal penetapan pasangan Demiz-Syaikhu ini.
“Kalau memang sudah diputuskan oleh pusat tentunya kami harus fatsun, namun surat tembusan ke kami belum kami terima,” ujar Pradi. (Ant/CPB/DepokNet)