DEPOKNET – Anak yang terlibat dalam kegiatan negatif diluar rumah, biasanya disebabkan karena hak dan kebutuhan mereka tidak terpenuhi saat di rumah.
“Misalnya kebutuhan untuk mendapatkan pengasuhan dalam lingkungan keluarga, perhatian dan pengawasan dari orang tua,” ungkap Founder & CEO Rumah Pemberdayaan, Dr. Jeanne Noveline Tedja.
Wanita cantik yang akrab dipanggil Nane ini juga mengingatkan, anak juga butuh didengarkan pendapat dan pandangannya oleh keluarga di rumah, serta harus mendapatkan pendidikan akhlak dan budi pekerti dari orang tua, dan sebagainya.
Nane yang pernah menjadi ketua Panitia Khusus (Pansus) Pembahasan Raperda Kota Depok tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak ini mengungkapkan hal tersebut, mengingat masih maraknya aksi kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak yang tergabung dalam geng motor.
Selain itu tambah Nane, tidak tersedianya fasilitas taman dan gedung olah raga juga menjadi faktor penyebab anak tidak mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang positif.
Solusinya lanjut Nane, orang tua harus menyiapkan anak-anak agar ‘Strong from home’ yaitu dengan lebih mengawasi dan memperhatikan anak-anak lebih intensif.
“Bila malam anak masih keluyuran diluar rumah, orangtua agar mencari dan diminta pulang,” ujarnya.
Nane yang lahir di Jakarta, 1 November 1974 dan memiliki 3 anak remaja ini menyarankan kepada para orang tua agar lebih mendengarkan pandangan dan pendapat anak.
“Jangan sering memarahi anak sehingga anak tidak betah dirumah dan mencari eksistensi diluar rumah. Kita pun orang tua harus membekali anak-anak dengan pendidikan agama, akhlak dan budi pekerti,” ucapnya.
Hal lain yang tak kalah penting menurut mantan anggota DPRD Kota Depok periode 2009-2014 ini, akibat kesibukan orang tua dan ketidakpahaman orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak seringkali menjadi alasan.
Untuk itu, orangtua perlu segera mencari solusi dalam mengatasi masalah ini, misalnya dengan meminta pihak keluarga diluar keluarga inti untuk membantu mengawasi anak ketika orang tua bekerja atau sibuk diluar rumah.
“misalnya paman, bibi, atau nenek, bisa diminta bantuan untuk turut mengawasi anak saat bapak atau ibunya berada diluar rumah karena sibuk bekerja,” jelasnya.
Terkait sikap dan kebijakan Pemerintah menyikapi kondisi maraknya aksi kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak yang tergabung dalam geng motor, Wanita bergelar Doktor ilmu Kesejahteraan Sosial ini mengusulkan beberapa hal.
Pemerintah dapat melakukan peningkatan ketahanan keluarga yaitu dengan memberikan bantuan dan bimbingan kepada orangtua, keluarga, wali, atau pihak-pihak lain yang mengasuh anak.
Menurut Nane, langkah itu wajib dilaksanakan agar anak dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan stabil serta dalam suasana yang bahagia dan penuh kasih sayang.
“Oleh karenanya program kegiatan untuk meningkatkan ketahanan keluarga perlu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kebijakan Pemerintah terkait dengan pemenuhan hak-hak anak,” tegasnya
Terakhir, Nane juga meminta masalah kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak dalam geng motor tidak bisa hanya diselesaikan dengan memberikan anak hukuman semata.
“Gak cukup sampai disitu, tapi juga harus diselesaikan dengan menggali akar penyebab masalah ini, yaitu ketahanan keluarga,” pungkas Calon Anggota Legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil Kota Depok dan Kota Bekasi, periode 2019-2024 dari Partai Golkar ini. (CPB/DepokNet)