DEPOKNET – Perhelatan pemilihan legislatif (Pileg) masih akan berlangsung dua tahun mendatang. Namun masing-masing Partai Politik (Parpol) tampak sudah mempersiapkan para bakal calon anggota legislatif. Bahkan, hawa persaingan pun sudah mulai kental dipertunjukkan diantara mereka.
Melihat perkembangan tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Amanat Nasional (PAN) kecamatan Cimanggis Kota Depok, Lalu Sumiartha mengusulkan agar dilaksanakan debat terbuka untuk semua caleg yang akan tampil pada Pileg 2019 khususnya di wilayah atau daerah pemilihan (Dapil) Cimanggis.
Lalu Sumiartha yang juga merupakan bacaleg PAN kota Depok dapil Cimanggis pada Pileg 2019 menuturkan, usulannya ini disampaikan agar masyarakat dalam menentukan pilihannya nanti tidak tertipu selama 5 tahun karena salah memilih wakilnya di parlemen.
“Agar supaya masyarakat yang punya hak suara tidak seperti membeli kucing di dalam karung,” ucap Lalu.
Menurut Lalu, masyarakat pemilih tentunya memiliki hak dan harus mengerti serta memahami tentang kredibilitas, kapabilitas, integritas dan profesionalitas para caleg yang ada, termasuk visi, misi, dan program yang akan dijalankan bila terpilih nanti.
“Dengan Debat Terbuka, tentunya bisa menjadi acuan bagi masyarakat dalam menentukan pilihan, serta tentunya adanya keberanian untuk membuat semacam ikatan atau kontrak politik dengan masyarakat khususnya di dapil Cimanggis,” sebut Lalu Sumiartha.
Diutarakan oleh Pria kelahiran 17 Januari 1967 ini, menjadi caleg tentunya bukan hanya menjadi penjaja musiman “dagangan empati” dengan mengandalkan kemampuan financial lewat bagi-bagi sembako hingga membeli suara pemilih atau “money politik”.
“Jangan sampai pola-pola seperti itu membuai masyarakat dan malah jadi budaya yang tidak sehat akhirnya. Adu konsep pemikiran dan kemampuan tentunya lebih sehat dibanding jor-joran mengelabui masyarakat dengan membeli kontan suara mereka untuk 5 tahun Kedepan,” sindir pria yang terkenal tegas pada pendiriannya ini.
Lalu meyakini, menjadi wakil rakyat tentunya bukan hanya bertugas menampung proposal-proposal aspirasi dari masyarakat yang selanjutnya menjadi pokok pikiran (Pokir) dewan semata. Selain itu juga bukan hanya menjalankan kegiatan reses-reses yang terkesan hanya seremonial,
“Reses banyak terkesan sambil menyelam minum air, menjadi ajang kampanye para aleg untuk periode lima tahun lagi, sementara maksud tujuan reses sendiri ibarat jauh panggang dari api,” ujarnya.
Ditambahkannya, menjadi anggota Dewan harusnya memiliki kemampuan dan daya juang atau power dalam menjalankan trifungsinya, baik fungsi Legislasi, fungsi Anggaran dan fungsi Pengawasan. Semuanya itu lanjut Lalu, harus dipersembahkan yang terbaik kepada masyarakat luas.
“Menjadi Aleg tentunya harus kreatif, inovatif untuk memberi kontribusi kepada eksekutif dalam mengambil keputusan kebijakan publik yang Pro Rakyat,” tutupnya.(Ant/DepokNet)