DEPOKNET – Guna meminimalisir terjadinya kembali kecelakaan lalu lintas di ruas jalan yang merupakan jalur Sistem Satu Arah (SSA) yakni di jalan Nusantara, Dinas Perhubungan (Dishub) kota Depok telah memasang pita penggaduh tepatnya antara Yayasan Pendidikan Al Muhajirin dan SD Anyerir 2.
Sesuai fungsinya, pita penggaduh atau pita kejut ini digunakan sebagai kelengkapan tambahan pada jalan untuk membuat pengemudi lebih meningkatkan kewaspadaan agar memperlambat laju kendaraan dan bisa memberikan keleluasaan atau kesempatan bagi para penyeberang jalan.
“Selain menempatkan petugas di titik tersebut, pita kejut juga akan kita pasang di dua titik lainnya sambil memantau efektivitasnya,” sebut Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub kota Depok, Akhmat Zaini, A.Md, LLAJ, S.IP, Selasa (22/08/2017).
Penempatan pita penggaduh di Nusantara Raya karena ruas jalan itu cukup dipadati para penyeberang jalan khususnya para pelajar yang jumlahnya ribuan mengingat selain SD Anyelir 2 dan Yayasan Pendidikan Al Muhajirin, ada sekolah lainnya baik SD, SMP dan SMA berada di sepanjang jalan nusantara.
Selain itu keberadaan pasar Depok Jaya dan perumnas Depok Jaya yang juga cukup menjadi perhatian Dishub dalam memberikan proteksi bagi warga masyarakat yang beraktivitas di jalur nusantara tersebut.
“Mudah-mudahan warga yang ingin menyeberang bisa terlindungi minimal mengurangi bahaya kecelakaan dengan adanya pita kejut ini, karena para pengendara bisa lebih waspada untuk memperlambat laju kendaraannya,” sebut Zaini.
Zaini juga mengingatkan kepada para pengendara motor untuk tidak melawan arus di ruas jalan Nusantara terutama para orang tua murid usai mengantar atau menjemput anak-anak mereka dari sekolah yang ada di ruas jalan tersebut.
“mohon dimengerti dan dipatuhi ketentuan lalu lintas yang ada, jangan membahayakan diri dan keluarga dengan melawan arus kendaraan,” pesannya.
Untuk diketahui, Pita penggaduh atau pita kejut adalah berupa bagian jalan yang sengaja dibuat tidak rata dengan menempatkan pita-pita setebal 10 sampai 14 mm melintang jalan pada jarak yang berdekatan sekitar 50 cm, sehingga bila mobil yang melaluinya akan diingatkan oleh getaran serta suara yang ditimbulkan bila dilalui oleh ban kendaraan.
Sebelumnya, seorang warga masyarakat dilaporkan telah menjadi korban kecelakaan di jalur SSA jalan Nusantara seminggu lalu. Menurut informasi yang DEPOKNET dapatkan, korban bernama Hj. Titin Hartini merupakan guru di SDN Depok Jaya 2, dirinya terseret sepeda motor yang melaju dengan kecepatan tinggi. (CPB/DepokNet)