DEPOKNET – Sejumlah pemancing yang berasal dari Sukabumi, Bogor, Tanjung Priok, bahkan Bandung turut hadir bergabung bersama masyarakat sekitar Situ Gadog, kelurahan Cisalak Pasar kecamatan Cimanggis dalam Perlombaan Memancing atau Mancing Mania Situ Gadog memperingati Hari Ulang Tahun kota Depok ke 18, Minggu (30/04).
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Setu Gadog, Herwandi merasa bangga dengan hadirnya para peserta dari luar kota Depok, hal ini katanya, menunjukan kemajuan yang luar biasa bahwa keberadaan Setu Gadog sudah mulai dikenal oleh banyak orang padahal sebelumnya Setu Gadog sama sekali tidak diketahui apalagi dikenal.
“Jangankan dari luar, orang Cisalak sendiri males datang kemari, dari yang tadinya tidak mau dijamah, sekarang malah dirindukan orang untuk mau mancing disini,” ujar Herwandi.
Keberadaan Situ Gadog yang sudah mulai dikenal dan menjadi tempat kunjungan masyarakat, merupakan satu poin indikator bahwa keberadaan Situ adalah sesuatu yang bisa diberdayakan dan dikembangkan menjadi objek wisata andalan.
“Depok tidak punya gunung, tidak punya pantai, tapi punya situ yang jumlahnya banyak. Kenapa Pemerintah Kota Depok tidak mau fokus untuk mengembangkan Situ untuk menambahkan PAD, padahal ini kan asset kota Depok,” terang Herwandi
Terkait lomba mancing kali ini, Ketua Panitia Mancing Mania Situ Gadog, Toni mengatakan panitia telah melepas 1,4 Ton ikan ke Situ Gadog selain tentunya menyediakan hadiah menarik berupa tabungan untuk para juara dengan hadiah utama berupa Motor.
Sekretaris Pokja Situ Gadog, Iwan Atmaja menambahkan, upaya yang dilakukan pihaknya saat ini hanya sebatas mempertahankan keberadaan Situ Gadog sesuai kondisi yang ada terutama agar tidak ada lagi penurunan atau penyusutan luas Situ kembali.
Sekretaris Pokja Situ Gadog, Iwan Atmaja
Disebutnya, pembersihan gulma atau eceng gondok masih terus dilakukan, termasuk penataan outlet situ dan pemasangan pagar dan menata batas situ. Anggaran yang terbatas dari Pemerintah kota membuat pihaknya terus bersiasat untuk mampu terus membiayai secara swadaya kegiatan Pokja Situ Gadog.
“Kami ini kan sebenarnya relawan, bantuan dari pemerintah pun terbatas hanya untuk perawatan situ, justru event seperti ini selain memberikan hiburan kepada masyarakat juga mampu menambah uang kas kami untuk merawat situ,” terang Iwan
Situ Gadog Masih Dicemari Limbah Kotoran Sapi
Kondisi setu Gadog yang dahulu memiliki luas sekitar 1,9 hektar, daya tampungnya telah mengalami penyusutan menjadi sekitar 1,7 bahkan 1,3 hektar akibat tidak terawat. Kondisi situ Gadog kini masih memprihatinkan, air situ juga diduga sudah tercemar limbah dari rumah penampungan hewan (Sapi dan Kambing) yang berbatasan langsung di sisi sebelah Barat situ.
Rumah penampungan sapi milik pengusaha bernama H. Doni di Cisalak Pasar ini diduga terus membuang limbah kotoran sapi secara langsung ke situ Gadog mengingat tempat usaha penampungan sapi itu tidak dilengkapi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) seperti yang dipersyaratkan oleh Peraturan perundang-undangan.
“Sepertinya tidak pernah ada upaya dari Pemerintah Kota khususnya Dinas Lingkungan Hidup ataupun Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menindak tegas Rumah Penampungan Hewan dimaksud, buktinya hingga hari ini tempat penampungan sapi itu masih terus bebas buang limbah langsung ke Gadog,” ungkap salah seorang warga cisalak pasar yang ikut menjadi peserta mancing mania situ Gadog.
Dari pantauan langsung DEPOKNET di lokasi, pembuangan limbah dari Rumah Penampungan Sapi milik H. Doni masih terus berlangsung, selain limbah rumah tangga dan tanpa terkecuali sampah dan eceng gondok selalu menghiasi pemandangan setu Gadog selama ini. (AM/CPB/DepokNet)