DEPOKNET – Efek pandemi virus Corona ternyata tak membuat semangat tim sepakbola Persikad 1999 dalam melakukan persiapan menghadapi kompetisi liga 3 regional Jawa Barat seri 2.
Hal tersebut disampaikan Pelatih Kepala Persikad 1999, Deris Herdiansyah yang setiap pagi masih tetap melakukan aktifitas latihan bersama beberapa pemainnya secara sederhana.
“Setiap pagi, sebagian pemain bersama tim kepelatihan tetap menjalani latihan ringan di jalanan komplek apartemen dekat tempat tinggal saya di kelurahan Curug, Cimanggis. Sedangkan, sebagian pemain lainnya melakukan latihan individu di rumah masing-masing,” ujar Deris Herdiansyah seperti dikutip dari TopSkor.id, Rabu (8/4/2020).
Coach Deris sapaan pelatih berlisensi B dari Asian Football Confederation (AFC) ini menjelaskan, meskipun latihan dilakukan secara bersama, dirinya tetap memastikan menu latihan yang diberikannya tetap mematuhi aturan physical distancing.
“Selain latihan di sekitar komplek Apartemen, untuk jaga kondisi fisik kami juga mengajak beberapa pemain latihan di sungai Ciliwung,” jelasnya.
Hal tersebut dipilihnya, mengingat adanya kebijakan pemerintah baik Provinsi Jawa Barat maupun kota Depok yang memberlakukan aturan karantina wilayah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, yang juga termasuk menutup beberapa stadion dan lapangan sepakbola di kota Depok untuk tidak digunakan.
“Planningnya kita latihan bersama di lapangan Porkas Kaya, Tapos Depok awal bulan ini, namun harus ditunda karena tidak dapat izin dari Askot PSSI Depok. Sekarang kami hanya latihan ringan untuk jaga kondisi,” kata Coach Deris.
Didampingi Asisten Pelatih, Nana Hernawan yang selalu setia mendampinginya, Coach Deris mengutarakan sudah mengantongi 26 nama pemain yang didapat dari hasil Turnamen Persikad Cup 1 sebagai ajang seleksi awal.
“Dari 26 pemain, ditambah enam pemain pada musim lalu sehingga total menjadi 32 pemain. Nantinya, pemain-pemain ini akan kembali disaring menjadi 25 pemain untuk didaftarkan kepada pihak Asprov Jawa Barat selaku operator Liga 3 Regional Jawa Barat,” tuturnya
Peraih gelar pelatih terbaik Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-16 Tahun 2019 ini mengakui 32 nama pemain ini adalah modal awalnya untuk diramu menjadi tim terbaik kebanggaan kota Depok kedepan.
Nantinya, Persikad 1999 bakal mengusung formasi 4-3-3 dengan filosofi permainan keep ball positive. Yang artinya penguasaan bola yang kuat dengan umpan selalu ke depan.
“Seperti Liverpool, mereka pegang bola bagus, tapi menyerang. Tidak menguasai bola hanya di area sendiri saja,” ucap Deris.
Sementara untuk strategi bertahan, Coach Deris yang juga anggota TNI kelahiran Sumedang, 9 September 1983 itu ingin menerapkan defensive counter attack.
“Kalau bertahan kami ingin seperti Atletico Madrid. Begitu hilang bola langsung pressing. Tapi, kalau lawan bagus maka pemain harus turun dulu ke area sendiri,” timpalnya.
Coach Deris dan seluruh tim kepelatihan beserta pemain berharap pandemi Covid-19 ini bisa segera hilang dari Indonesia khususnya kota Depok dan Jawa Barat agar sepakbola nasional dapat bergeliat aktif kembali.
“Warga kota Depok pun pastinya sudah tidak sabar untuk melihat perjuangan kami di musim kompetisi tahun ini. Semoga wabah Corona ini segera berakhir, aamiin.” Pungkas Coach Deris menutup pembicaraan. (Ant/CPB/DepokNet)