DEPOKNET – Belum hilang dari ingatan saat calon Wakil Walikota Depok, Afifah Alia disebut tidak jujur karena foto di spanduk dan alat peraga kampanye dirinya dianggap berbeda dengan wajah aslinya.
Seorang pakar komunikasi politik yang juga dosen universitas Mercu Buana, Syaefurrahman Albanjari menilai Perbedaan penampilan Afifah Alia secara etika dikategorikan tidak jujur dengan diri sendiri.
Usai mendapat serangan bernada pelecehan verbal tersebut, kini Afifah kembali menerima pelecehan lisan, dan tak tanggung-tanggung, pelecehan itu dilakukan oleh calon wakil walikota Depok dari PKS, Imam Budi Hartono yang merupakan pasangan calon walikota incumbent, Mohammad Idris.
Afifah Alia menerangkan kejadian terjadi pada hari pertama pemeriksaan kesehatan saat pembagian kamar untuk para peserta kandidat pilkada Depok di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Selasa (8/9/2020).
“Kamar kandidat bersebelahan, saat petugas RS menginformasikan kamar saya, tiba-tiba Pak Imam Budi melontarkan ujaran sekamar sama saya saja bu Afifah. Di situ ada Pak Idris yang mendengar, lalu tertawa terbahak-bahak sambil jarinya menunjuk Pak Imam,” jelas Afifah Alia.
Saat kejadian, Afifah merasa geram, sangat marah, namun dirinya memilih diam. Sebab dirinya saat itu sedang fokus mempersiapkan diri untuk pemeriksaan kesehatan yang berlangsung selama dua hari.
“Tidak ada tim yang mendampingi saya karena peraturan mengharuskan masing-masing paslon tidak didampingi, saya pun memilih diam,” lanjutnya
Afifah mengangap, jika apa yang dikatakan Imam Budi adalah candaan, sangat tidak pantas candaan itu dilontarkan oleh calon pemimpin kota. Sebab candaan itu menyiratkan ketidakpedulian terhadap perempuan, candaan yang mengandung muatan pelecehan.
“Sekamar sama saya saja bu Afifah! Saya ingin tahu, bagaimana ucapan seperti ini terjadi pada ibu mereka, istri mereka, atau anak perempuan mereka, apakah mereka akan diam dan tenang-tenang saja?” ujar Afifah Alia
Saat ditanya apakah ada rencana melakukan pelaporan terkait tindakan yang dilakukan Imam Budi Hartono tersebut, Calon Wakil Walikota Depok satu-satunya dari kaum perempuan ini menyatakan akan segera membuat laporan pengaduan kepada pihak kepolisian.
“Ada, mau lapor ke Polda Jawa Barat” tegas Afifah Alia
Afifah pun sudah siap dengan semua konsekuensi yang akan terjadi kepadanya. Selain permintaan maaf yang dituntutnya, Imam Budi Hartono pun juga diminta berjanji untuk tidak mengulangi pelecehan seperti ini kepada dirinya maupun perempuan lain di kota Depok.
“Mari kita bersama-sama, tidak lagi merendahkan manusia lainnya. Mari kita bersama-sama melihat perempuan dalam posisi yang setara. Kita semua punya andil untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman tanpa membeda-bedakan agama, sosial, ekonomi dan jenis kelamin,” tandasnya
Terpisah, Calon Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono melakukan klarifikasi terkait keterangan yang disampaikan Afifah Alia yang merasa telah dilecehkan olehnya.
“Saya bilang, saya satu kamar dengan Afifah saja, cucu saya. Pak Idris (Wali Kota Depok, Mohammad Idris-red) dengar kok, saya bilang cucu. Nah, mungkin beliau (Bu Afifah-red) tidak dengar. Ada salah paham,” ujar Imam. (Ant/CPB/DepokNet)