DEPOKNET – Seluruh bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sudah diwajibkan masuk kedalam Terminal Jatijajar, Tapos, Kota Depok mulai hari ini, Rabu (13/3/2019).
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) kota Depok, Dadang Wihana guna memberikan sosialisasi kepada masyarakat baik pemilik/pengelola PO Bus dan Supir maupun pengguna kendaraan bus AKAP dan AKDP.
Kadishub Depok menjelaskan, untuk Bus AKAP sudah wajib masuk ke Terminal Jatijajar sejak hari ini (13/3/2019) dan dilakukan transisi selama satu minggu kedepannya. Sementara untuk bus AKDP diberikan toleransi paling lambat hingga sebulan kedepan yakni 13 April 2019.
“Sahabat WARGA, Mulai hari ini 13 Maret seluruh Bis Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) beroperasi di Terminal Jatijajar dan paling lambat 13 April untuk Bis AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi),” tulis Kadishub Depok melalui akun Facebook pribadinya, Dadang W. Himendra.
.
Selain itu, Dadang Wihana juga menerangkan untuk angkutan Jabodetabek dan tujuan Bandara tetap beroperasi dari Terminal Terpadu, Margonda.
“Jadi bagi sahabat warga yang akan bepergian agar menyesuaikan dengan adanya pengalihan ini. Terima kasih,” sambungnya
Dihubungi DEPOKNET.COM, Kadishub berwajah tampan dengan tatapan mata yang teduh ini memastikan akan menindak tegas para pemilik/pengelola PO Bus maupun sopir bus yang masih nekat berkeliaran mencari penumpang di luar area Terminal Jatijajar.
Untuk hal tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dan akan melibatkan berbagai instansi seperti Dishub kota Bogor, Dishub Kabupaten Bogor, Polres Bogor, dan Polres Depok.
“Kami akan lakukan penegakan hukum dari mulai teguran hingga pencabutan izin di bawah komando Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), karena kalau masih bandel kan sudah dikategorikan pelanggaran izin,” tegas Dadang.
Sebab katanya lagi, himbauan terkait layanan Bus AKAP/AKDP di terminal Jatijajar ini sudah disosialisasikan pihaknya kepada seluruh sopir dan pemilik PO Bus sejak terminal tersebut diresmikan pada September 2018 silam.
Untuk itulah pihaknya pihaknya tak akan segan untuk memberikan sanksi mencabut izin bus-bus yang tidak patuh dan masih berkeliaran diluar area ke Terminal Jatijajar.
“Kami ingin mengoptimalkan keberfungsian Terminal Jatijajar yang sudah diresmikan pada tahun 2018 lalu, sehingga tidak akan ada lagi bus yang mangkal di UI, Simpangan Depok, Margonda, maupun Pal,” katanya.
Untuk mendukung peraturan tersebut, Dadang menuturkan pihaknya pun diminta untuk segera memasang rambu-rambu lalu lintas di sekitar Terminal Bus Jatijajar oleh pihak BPTJ.
Terbesar Di Jabodetabek
Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono mengatakan Terminal Jatijajar Depok bukan hanya menjadi terminal tipe A, tapi juga terminal terbesar se-Jabodetabek.
Menurutnya, terminal yang pembangunannya sempat mangkrak selama delapan tahun ini dipastikan juga akan terintegerasi dengan mode angkutan umum lainnya atau Transit Oriented Development (TOD).
Namun hal itu akan berlangsung secara bertahap bersamaan uji coba dan sosialisasi yang dilakukan hingga akhir tahun 2018 ini. (CPB/DepokNet)