DEPOKNET – Ditengah hasil Musyawarah Daerah (Musda) IX KNPI kota Depok yang masih diwarnai perdebatan mengingat adanya penolakan dari Pengurus Kecamatan (PK) dan beberapa OKP yang menginginkan Musda dilanjutkan dan diambil alih oleh KNPI Jawa Barat, tiba-tiba beredar berita adanya dugaan keterlibatan aparatur birokrasi Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan praktek ‘politik uang’ oleh salah satu kubu calon ketua.
Berita adanya dugaan keterlibatan aparatur birokrasi Pemkot Depok dan ‘politik uang’ dalam pelaksanaan Musda KNPI Depok ini berupa rekaman voice note (pesan suara) yang berisi arahan dan ajakan seseorang yang diduga merupakan pengurus KNPI kota Depok kepada salah satu ketua PK untuk mendukung calon ketua yang diusung partai penguasa di kota Depok.
Dalam voice note yang berdurasi 54 detik itu, juga menyebut adanya arahan dari Sekretaris Daerah (Sekda) kota Depok yang akan membantu Pengurus Kecamatan (PK) jika mendukung calon ketua yang diusung partai penguasa di kota Depok.
“Bil, Sekda tuh udah ngomong, kecamatan kecamatan yang bantu Shidiq, PK PK nya akan diakomodir selama satu periode programnya. Kan lumayan tiap tahun bisa ambil Cuan dari kecamatan, dan Camatnya sudah di ultimatum,” demikian bunyi voice note.
Selain itu, disebutkan juga dalam voice note yang menjadi viral, adanya ajakan kepada ketua PK untuk mengeluarkan rekomendasi mendukung calon ketua yang diusung partai penguasa di kota Depok yang nantinya ada uang cash yang akan diberikan.
“Nah terus yang kedua untuk rekomendasi, ada uang cashnya itu sama Shidiq, nah biasa kalau gayanya kita PKS atau Gema Keadilan tidak main transfer, tapi cash and carry. Nah, loe komunikasi deh sama Shidiq yaa,” sebut suara dalam voice note.
Bahkan untuk meyakinkan, suara dalam voice note juga menerangkan bahwa sudah ada salah seorang ketua PK yang telah merapat dan memberikan rekomendasi dukungan kepada Ash-Shidiq, yakni calon ketua yang diusung partai penguasa di kota Depok.
“Mia udah kasih rekom ke Shidiq soalnya. Ya biar kita bulat lah, biar bagaimana pun penguasa yang bisa ngidupin kita kedepan, gitu Bil..,” tutup suara dalam voice note tersebut.
Merespon adanya temuan voice note, tokoh masyarakat kota Depok Adi Gunaya yang mengaku “orang dekat” Sekda kota Depok membantah isi voice note yang telah viral tersebut. Adi Gunaya bahkan mengatakan telah menghubungi Sekda untuk meminta penjelasan.
“Jadi sama sekali gak benar itu, isyu itu Hoax dan di buat-buat,” ucapnya
Pria yang biasa disapa Adi Kumis ini juga mengatakan akan segera melaporkan pihak yang telah menjual nama Sekdakot Depok dalam voice note tersebut.
“Beliau (Sekdakot, red) sama sekali gak ngurusin Musda, beliau sudah sibuk dengan urusannya, apalagi ini akhir tahun, banyak tugas akhir tahunnya soal anggaran karena beliau kan Ketua TAPD,” jelasnya.
Secara terpisah, mantan ketua KNPI kota Depok Edmon Djohan meminta kepada aparat kepolisian agar segera mengusut tuntas adanya temuan dugaan permainan politik uang yang dilakukan oleh salah satu calon ketua KNPI termasuk adanya dugaan keterlibatan aparatur Pemkot Depok dalam pelaksanaan Musda KNPI kota Depok.
“Sudah ada bukti awal, aparat kepolisian harusnya sudah bisa bergerak untuk mengusut. Agar menjadi terang benderang. Bahaya kalau didiamkan karena bisa menjadi preseden buruk kedepannya,” pungkas Edmon. (Ant/CPB/DepokNet)