DEPOKNET – Akibat dampak banjir bandang sungai Ciliwung sejak pagi tadi, hingga saat ini produksi air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Legong terhenti total dan menyebabkan distribusi air kepada para pelanggan PDAM Tirta Asasta di Kecamatan Sukmajaya, Cilodong, Cimanggis dan Tapos terhenti.
Himbauan bagi pelanggan untuk menampung air seperlunya dikarenakan kondisi pompa terendam banjir dari luapan sungai ciliwung pun sudah disampaikan oleh pihak PDAM Tirta Asasta kota Depok, salah satunya melalui akun jejaring sosial Facebook dan Twitter PDAM Tirta Asasta yang sudah menayangkan pemberitahuan sejak pukul 11:35 WIB, Senin (5/1/2018).
Selain IPA Legong, gangguan pengaliran juga dialami oleh pelanggan di Kecamatan d Pancoran Mas, Beji, Cipayung, dan Sawangan akibat pompa di IPA Citayem yang turut terendam banjir.
Sementara itu pihak direksi PDAM Tirta Asasta kota Depok secara resmi meminta maaf kepada seluruh masyarakat akibat terhentinya pasokan air bersih kepada para pelanggan PDAM Tirta Asasta karena menurutnya hal tersebut di luar kendali pihaknya.
“Kami atas nama pimpinan PDAM Tirta Asasta memohon maaf kepada masyarakat atas ketidak nyamanan ini karena pipa pompa penyedot air baku tertutup lumpur dan material lainnya, sehingga mengakibatkan tidak berfungsinya pipa penyedot,” jelas Direktur Umum PDAM Tirta Asasta, EE. Sulaeman.
Berdasarkan informasi di lapangan katanya, muka air sungai ciliwung sampai saat ini belum mengalami penurunan, sehingga timbunan lumpur, ranting, dan material lainnya pada bak pompa air baku belum dapat dibersihkan.
“Kami masih menunggu kondisi dan situasi debit air sungai menurun. Mudah-mudahan muka dan debit air sungai ciliwung bisa turun malam ini, sehingga besok pagi atau siang produksi air bisa kembali normal,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Direktur Utama PDAM Tirta Asasta Kota Depok, M. Olik Abdul Holik yang turut menyampaikan permohonan maaf karena pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan pasokan air akan kembali normal.
“Punten, mohon maaf belum, teman-teman dibawah lagi berusaha keras,” ungkap M. Olik.
Warga Ngantri Air Sampai Malam
Kondisi terhentinya pasokan air PDAM Tirta Asasta ini tampak membuat masyarakat yang menjadi pelanggan salah satunya yang tinggal di perumnas Depok II Mekarjaya Depok kerepotan karena tidak sempat menampung air terlebih dahulu di tempat tinggal mereka.
Ibu Hilda misalnya, warga Jalan Baladewa Raya RW 020 Kelurahan Mekarjaya Depok ini harus rela mengantri hingga malam bersama warga lainnya untuk mengambil air di Masjid Al Muhajirin yang memang menggunakan jet pump selain air PDAM.
“tadi sih sempat beli air galon untuk sholat ashar, lumayan Rp 14 ribu per galon. Tapi habis Maghrib sudah habis dan toko air galonnya sudah keburu tutup,” ucap ibu dua anak ini.
Beberapa warung yang menjual air kemasan galon pun tampak habis diserbu warga perumnas yang tidak sempat menampung air, sebagian beralasan karena mereka tidak mengetahui pemberitahuan dari pihak PDAM Tirta Asasta melalui jejaring sosial Facebook dan Twitter.
“Biasanya kan sama pengurus RW diumumkan melalui pengeras suara, tapi kali ini tidak ada,” tutur Ibu Untari yang air kemasan galon di warungnya habis dibeli warga.
Namun, tepat pukul 21:00 WIB pasokan air PDAM Tirta Asasta kepada pelanggan bertahap kembali normal. “Alhamdulillah, sudah nyala. Terima kasih buat petugas PDAM atas kerja kerasnya,” pungkas Ibu Sika, warga Kelurahan Mekarjaya.(CPB/DepokNet)