DNet Jurnalisme Masyarakat – Patriot Muslim selaku Founder Perkumpulan Warga Muda mengomentari rekomendasi Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang mencalonkan beberapa nama sebagai calon presiden RI.
“Sedih melihat gerakan umat 212 dibajak. Betul bahwa mereka punya andil atas gerakan umat 212. Tapi mereka nggak boleh membajak dan memonopoli gerakan tersebut untuk kepentingan politik elektoral,” ujar Patriot saat ditemui di Jakarta (31/5).
Patriot menilai sebagian besar massa aksi 212 saat itu hadir karena didorong keyakinan untuk melawan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bukan untuk ikut-ikutan manuver menghadapi Pemilu.
“Kami anggap ini sebagai dagelan! Lucu! Kok bisa mereka mengatasnamakan umat 212 yang sangat cair dan beda fokus isu gerakannya,” tambah Patriot yang merupakan mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Sebelumnya Rakornas PA 212 di Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (29/5) merekomendasikan lima nama untuk diusung sebagai capres pada Pemilu 2019. Lima nama tersebut adalah Habib Rizieq, Prabowo Subianto, Tuan Guru Bajang, Yusril Ihza Mahendra, dan Zulkifli Hasan. (Pengirim Ade Rahman – aderahmanokay@gmail.com )