DEPOKNET – Sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana penambahan cakupan layanan terus dilakukan intensif oleh PDAM Tirta Asasta kota Depok. Sosialisasi tersebut berupa pertemuan dengan pengurus lingkungan baik RT, RW, para tokoh masyarakat, dan warga yang ada di wilayah rencana pengembangan.
Belum lama ini, PDAM kota Depok telah merampungkan tahapan sosialisasi di beberapa wilayah perumahan yang ada di kota Depok yang menjadi target pengembangan, diantaranya perumahan Griya Telaga Permai, Kalibaru Permai, Bumi Cimanggis Indah, Griya Melati Mas, Permata Depok, Perumahan Persada, dan Perum Batam.
Dalam kegiatan sosialisasi itu pihak PDAM kota Depok menjelaskan bagaimana sistem pengelolaan PDAM kota Depok termasuk sumber air, kesiapan produksi, jaringan distribusi, dan seluruh proses pelayanan sambungan dari mulai mendaftar sebagai calon pelanggan hingga menjadi pelanggan.
“Dalam kegiatan sosialisasi yang kami lakukan, antusias warga cukup tinggi untuk menjadi pelanggan PDAM, sebagian dari mereka menanyakan tarif penggunaan air dan teknis menjadi pelanggan, tapi mayoritas menanyakan tentang kualitas air yang disiapkan PDAM kota Depok,” ujar Direktur Utama PDAM Tirta Asasta kota Depok, M. Olik Abdul Kholik
Banyak warga kota Depok yang saat ini sesungguhnya cemas tentang mutu air bawah tanah yang selama ini mereka gunakan apalagi mendengar adanya hasil pengujian Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Depok terhadap kualitas air sumur dan air tanah di tiga kecamatan yang ada di kota Depok sangat buruk dan tidak layak untuk di konsumsi.
Dinkes kota Depok tahun 2016 pernah merilis hasil pemeriksaan derajat keasaman atau kebasahan (Ph) air tanah di tiga kecamatan yang ada di kota Depok yakni Cimanggis, Sawangan, dan Bojongsari, bahwa tingkat keasaman dan kebasahan air sumur dan air tanah di tiga kecamatan itu tidak memenuhi standar nasional yakni 6,5 sampai 9,2.
Pihak Dinkes kota Depok dalam rilisnya saat ini menjelaskan, air layak konsumsi apabila Ph berada diantara 6,5 sampai 8,5 sedangkan untuk air bersih Ph-nya dikisaran 6,5 sampai 9,2. Untuk Ph air tanah di Kecamatan Cimanggis hampir 11,2 atau kandungan basahnya sangat tinggi. Untuk di Sawangan dan Bojongsari kandungan basa air tanahnya sampai 2,0 atau kandungan Asamnya sangat rendah.
Dinkes Kota Depok telah menyarankan ribuan warga yang tinggal di tiga kecamatan di kota itu tidak lagi mengkonsumsi air tanah. Pasalnya, air tanah di daerah itu telah dicemari limbah kimia dan tinja.
Tercemarnya air tanah di tiga tempat itu dikarenakan banyaknya pabrik yang membuang limbah sembarangan dan juga banyaknya warga di kawasan itu yang memiliki jamban atau kakus tapi tidak memiliki septic tank. (Mel/CPB/DepokNet)