DEPOKNET – Kota Depok mendapat Piala Adipura bersama 25 kota/kabupaten lainnya di Indonesia antara lain, Kota Semarang, Kota Bandung, Kota Padang, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Cimahi, Surakarta, Yogyakarta, Tulungagung, dan Madiun.
Penyerahan piala Adipura yang pertama kali diraih sejak Depok menjadi Kotamadya ini dilakukan pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup 2017 di Kompleks Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (2/8/2017).
Piala Adipura pun langsung diarak keliling kota Depok oleh Walikota Depok, Mohammad Idris, Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna, Ketua DPRD Depok, Hendrik Tangke Allo, para Kepala Dinas, Badan serta Camat dan Lurah.
Tampak pula dalam iring-iringan kendaraan ibu-ibu Pesapon dan juga anggota Satgas Banjir, dan beberapa komunitas masyarakat lainnya.
Walikota Depok, Mohammad Idris dalam jumpa pers usai arak-arakan menjelaskan, penilaian Adipura saat ini bukan sekedar persoalan sampah, tapi juga persoalan kebersihan udara, air, sanitasi, komitmen pemukiman dan perumahan dalam pemilahan sampah, dan lain sebagainya, termasuk dokumen dan sistem hasil perencanaan.
“Makanya kemarin sebelum diputuskan kota Depok mendapatkan Adipura, mereka minta dialog langsung dengan pimpinan daerah (Walikota/Bupati, red) untuk meminta komitmen dan perencanaan yang akan dilakukan kedepan seperti apa dalam perspektif pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.
Ditambahkannya Idris, kota Depok saat ini sudah memiliki 500 lebih Bank Sampah dan produksi Magot (belatung bahan baku untuk pakan ikan). Khusus produksi Magot, Idris mengklaim jika produksi ini tidak ada di Indonesia hanya ada di kota Depok, dan salah satu produksi yang bisa di ekspor.
“Kondisi ini tentunya menjadi tantangan bagi kita semua, bahwa persoalan sampah bukan hanya soal Adipura, tapi bagaimana merubah habit atau kebiasaan penduduk kota Depok untuk bisa dan mau memilah sampah,” ujarnya.
Terkait peningkatan kesejahteraan dan fasilitas materi kepada pesapon yang setiap hari bergelut dengan sampah selama ini, Idris berkilah bahwa pekerja lepas harian yang terkait dengan kebersihan dan upaya meraih Adipura bukan hanya pesapon di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) saja, namun juga ada tenaga kerja lepas harian lainnya di dinas terkait lainnya seperti PUPR, Dishub dan Satpol PP.
“Kita sudah siapkan mereka BPJS dan santunan-santunan yang sifatnya insidentil, tetapi pekerja lepas harian bukan hanya di DLHK, tapi juga ada di Dinas atau OPD lainnya yang terkait yang juga harus diperhatikan,” tutur Idris
Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna yang dimintai tanggapannya menyebut, untuk mencapai raihan Adipura ini dibutuhkan sebuah proses, yang mana proses itu dari waktu ke waktu termasuk dari pemimpin-pemimpin Depok yang terdahulu hingga saat ini, yang pada akhirnya menjelma keinginan meraih piala Adipura pun bisa terwujud.
”Kita menghargai proses tersebut, dan harapan kami kedepan ini bisa dijadikan starting semangat kita, dan bisa dijadikan komitmen dan budaya di masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan hidup bersih dan sehat,” sebut Pradi
Ketua DPRD kota Depok, Hendrik Tangke Allo memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya terutama kepada walikota dan wakil walikota sebagai ujung tombak yang sudah mengkoordinir seluruh dinas, badan, instansi swasta serta pihak lainnya termasuk kepada seluruh masyarakat sehingga piala Adipura dapat diraih oleh kota Depok.
“Setelah hampir 20 tahun penantian yang begitu panjang, Alhamdulillah Piala Adipura dalam tempo yang sesingkat-singkatnya dibawah kepemimpinan Idris-Pradi, hanya 1,5 tahun ternyata bisa sampai ke kota Depok,” ucap Hendrik.
Hendrik mengingatkan, untuk meraih dan mempertahankan prestasi yang sudah diraih tersebut tentunya membutuhkan komitmen bersama seluruh stakeholder dibawah komando idris-pradi untuk berkomitmen mempertahankan dan menjaga apa yang sudah kota Depok raih.
Terkait anggaran, Ketua DPRD kota Depok menyatakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kota Depok sudah mengajukan anggaran senilai Rp 138 Miliar. Bahkan dalam pembahasan KUA PPAS APBD Perubahan (APBD-P) kota Depok Tahun Anggaran 2017 sudah meminta kepada DLHK supaya ada penambahan kendaraan operasional khusus untuk kebersihan.
“Karena itu salah satu sarana penunjang yang harus disiapkan,” pungkas Ketua DPC PDI Perjuangan kota Depok ini.
Untuk diketahui, penghargaan Adipura diberikan untuk mendorong pemerintah kabupaten/kota dan membangun partisipasi aktif masyarakat serta dunia usaha untuk mewujudkan wilayah yang berkelanjutan secara ekologis, sosial, dan ekonomi.**(CPB/DepokNet)