DEPOKNET – Pelantikan Pegawai Negeri Sipil dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator, dan Pengawas di lingkungan Pemerintah kota Depok yang dilakukan oleh Walikota Depok, Mohammad Idris kemarin (22/05/2017) tampaknya bakal memberikan tugas berat salah satunya kepada Dra. Kania Parwanti, M.Si yang di placing menjadi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian.
Bagaimana tidak, tercatat minimal ada dua problem krusial yang saat ini dihadapi kota Depok terkait permasalahan pasar yang akan menguji kemampuan, kepiawaian, dan karakter kepemimpinan seorang Kania Parwanti.
Pertama proses relokasi pedagang pasar cisalak yang baru diresmikan 27 April 2017 yang masih menyisakan polemik perihal perbedaan jumlah Kios dan disana. (Baca ulang: http://www.depoknet.com/sudah-diresmikan-distarkim-dan-disdagin-beda-data-soal-pasar-cisalak/).
Problem yang kedua dan tak kalah memusingkan adalah nasib 1400 lebih pedagang pasar kemiri muka yang dipastikan harus mendapat tempat berdagang baru setelah Pemkot kalah dalam proses hukum sengketa kepemilikan lahan pasar tersebut dari PT Petamburan Jaya Raya. (Baca ulang: http://www.depoknet.com/segera-digusur-inilah-akhir-kisah-pasar-kemiri-muka/).
Saat dihubungi DEPOKNET, Kadis Perdagin Kota Depok ini belum bisa menjawab secara detail tentang strategi dan langkah yang akan diambilnya terkait dua permasalahan pasar tersebut.
“Saya belum bisa jawab pertanyaannya, karena harus saya pelajari lagi semuanya dahulu,” singkat Kania.
Untuk problem di Pasar Cisalak, Kania sepertinya memang sengaja dipilih oleh Walikota untuk “menertibkan dan mengamankan” proses relokasi pedagang dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) di lahan Radar AURI ke lokasi Pasar Cisalak yang telah selesai dibangun itu.
“ingat, awal pembangunan pasar itu kan tahun 2015 eranya Kania saat menjadi Kadis Tarkim, dia dipastikan tau betul seluk beluk konstruksi pasar, dari mulai perencanaan teknis, berapa jumlah pedagang yang dipindah sementara ke Radar AURI dan hal detail lainnya,” ujar Kepala Departemen Ekonomi dan Pengembangan UKM, LSM Gerakan Lokomotif Pembangunan (GELOMBANG) kota Depok, Muhammad Andri.
Apalagi kata Andri, karakter Kania yang ‘saklek’ tentunya tepat untuk menggerus pihak-pihak yang ingin “bermain” atau mau mengambil keuntungan pribadi dalam proses relokasi pedagang di pasar cisalak. (Baca ulang: http://www.depoknet.com/walikota-depok-diminta-awasi-ketat-proses-relokasi-pedagang-pasar-cisalak/).
“Saya malah belum sempat sowan ke ruangannya di Dinsos, eeeehh….Sudah dipindah lagi aja. Tapi yang pasti pak Wali sudah memilih punggawanya yang tepat untuk menyelesaikan konflik pasar, Inshaa Alloh…..Aamiin,” pungkas Andri.
Andri juga mengingatkan Pemerintah Kota Depok khususnya para pemangku kebijakan yang ada di kota Depok, bahwa sudah saatnya Pengelolaan Pasar dan seluruh problematikanya tidak lagi ditangani dan diurus oleh Dinas atau SKPD terkait.
“Pengelolaan pasar ditangan BUMD akan jauh lebih efektif dalam memaksimalkan pasar bukan hanya dalam konteks pelayanan kepada publik, namun juga dalam peningkatan pendapat dan pemasukan daerah,” kata Andri menjelaskan.
Kania sendiri nantinya bakal dibantu penuh oleh bekas anak buahnya di Dinas Sosial yakni Drs. Dadang Supriatna, MAP yang dalam pelantikan kemarin sore dipercaya oleh Walikota untuk mengisi pos jabatan Kepala Bidang Sarana dan Bina Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok yang sebelumnya ditempati oleh Fenti Novita. (Baca Ulang: http://www.depoknet.com/di-mutasi-mendadak-saat-relokasi-pedagang-pasar-cisalak-berlangsung/).
Dadang sebelumnya menduduki jabatan Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial Kota Depok. Mantan Kepala Bidang Pendidikan Formal dan Informal (PNFI) Dinas Pendidikan Kota Depok era Kepala Dinas Hery Pansila Prabowo ini diharapkan dapat mencarikan solusi terbaik tentang nasib pedagang pasar kemiri muka yang mulai resah karena bakal kehilangan tempat berdagang mereka yang dipastikan akan diambil oleh pihak PT Petamburan Jaya Raya selaku pemilik lahan yang sah itu. (CPB/DepokNet)