DEPOKNET – Perempuan Indonesia adalah kaum yang memiliki keragaman dalam menyikapi berbagai bentuk persoalan kemasyarakatan, namun juga memiliki kesamaan dalam berbagai bentuk diskriminasi, ketidak-adilan, serta pengabaian yang banyak dialaminya.
Untuk dapat memperjuangkan ketidak adilan yang dialami, kaum perempuan harus bersatu demi mendapatkan haknya sebagai warga negara yang seringkali terabaikan karena berbagai hambatan terutama hambatan yang berasal dari kuatnya nilai ideologi atau budaya patriarki.
Menurut Aktifis perempuan kota Depok, Yulia Sari, dari hasil beberapa penelitian yang secara khusus menyoroti gerakan kaum perempuan melalui berbagai organisasi, telah disimpulkan bahwa organisasi perempuan di Indonesia mengalami kemajuan dalam kuantitas, namun mengalami kemunduran dalam kualitas sejak orde baru.
“Kemampuan organisasi perempuan untuk mencapai dua tujuan yakni jalur pengorganisian dan jalur pendidikan telah semakin pudar, karena lebih menitikberatkan pada kegiatan seremonial yang menekankan peran perempuan sebagai ibu,” ungkap Yulia Sari
Konsep ibuisme dalam organisasi perempuan versi Orde Baru itu menurut Yulia Sari, telah berhasil menempatkan organisasi perempuan tersebut sebagai pranata yang melestarikan ideologi dominan dari ideologi atau budaya patriarki.
“Dalam situasi semacam itu, tak heran jika organisasi perempuan yang berkembang menjadi besar adalah organisasi yang berhubungan dengan jabatan suami, alias organisasi isteri, seperti Dharma Wanita, Dharma Pertiwi, IIDI, PKK, dan yang sejenisnya,” tandasnya
Padahal katanya, organisasi perempuan wajibnya memberikan kontribusi bagi seseorang ataupun kelompok perempuan dalam memperoleh manfaat untuk melakukan pemberdayaan. Dengan demikian sambungnya, tak dapat dipungkiri bahwa secara relatif beberapa organisasi telah mampu menjawab tantangan kebutuhan yang ada dalam masyarakat.
Untuk itulah, Yulia Sari bersama para kaum perempuan di kecamatan Cipayung kota Depok menggagas terbentuknya komunitas Kaum Perempuan yang berdomisili di wilayah Cipayung dengan nama Perempuan Cipayung Berjaya (PERCAYA).
Dengan menggunakan tagline unik “Emak-Emak Juga Bisa”, Yulia Sari percaya jika komunitas ini akan berkembang di tahun mendatang karena melibatkan kaum perempuan di tingkat Kecamatan, Kelurahan hingga RW dan RT.
Bahkan katanya lagi, untuk jabatan kepengurusan di tingkat Kecamatan, Kelurahan hingga RW dan RT, PERCAYA memakai sebutan “Emak Besar”, “Emak Kecil” dan “”Emak” untuk posisi Ketua atau Koordinator yang umumnya digunakan.
“Insyaa Alloh pelan tapi pasti kita terus bergerak merumuskan secara lebih konkrit bentuk-bentuk kegiatan apa saja yang perlu diadakan oleh Komunitas PERCAYA ini, sehingga keterlibatan kaum perempuan khususnya di Kecamatan Cipayung akan selalu menjadi suatu kegiatan pemberdayaan yang utuh dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas baik secara pribadi maupun kelompok,” ucap wanita yang biasa disapa Lia ini.
Dijelaskan wanita kelahiran 26 Maret 1987 ini, organisasi-organisasi di tingkat lokal harusnya dapat menjadi kekuatan sosial, politik dan sekaligus ekonomi bagi anggotanya. Dengan basis kekuatan lokal, namun mempunyai jangkauan global, akan memberi peluang yang lebih besar pada kaum perempuan untuk meningkatkan posisi tawar dalam berbagai bidang.
“Setidaknya melalui kegiatan berorganisasi, akan memberi peluang untuk melahirkan pemimpin-pemimpin di kalangan perempuan yang selama ini sangat langka karena berbagai hambatan,” jelas Lia
Dirinya tidak menampik adanya anggapan sebagian pihak yang menyebut jika komunitas PERCAYA hadir disaat kota Depok tengah menghadapi kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok Desember mendatang. Namun dirinya memastikan jika pengurus PERCAYA bebas menentukan pilihan di Pilkada nanti.
“Semua anggota bebas memilih kok, tidak ada arahan untuk mendukung dan memilih salah satu paslon di Pilkada nanti. Kalau ditanya siapa yang akan kami dukung, tentunya kami akan mendukung dan memilih paslon yang konsern dalam membela dan memperjuangkan kepentingan kaum perempuan di kota Depok secara utuh,” pungkas Ketua PERCAYA ini. (Ant/CPB/DepokNet)