depoknet.com – Walikota Depok Mohammad Idris mengajak masyarakat untuk memaknai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh pada 20 Mei, sebagai momentum untuk bangkit dan berkarya.
Pesan tersebut disampaikan Idris melalui puisi yang diunggahnya di kanal Youtube pribadinya, Kamis (20/05/2021).
“Bangkit adalah bangun dari tidur, sadar dari terlena, peka terhadap angkara murka, bergerak untuk berkarya dan semangat jiwa karsa untuk membangun takdir. Bangkit adalah kepahlawanan yang berjanji merebut takdir,” ujar Idris dalam puisinya.
Lewat bait-bait puisi itu pula Idris juga mengingatkan eluruh sahabat kebangkitan bahwa bangkit adalah kepahlawanan, sementara kepahlawanan berjanji merebut takdir.
“Merakit karya kecil jadi sebuah gunung. Menenun benang halus menjadi pintalan kain kesejukan dalam sunyi yang panjang. Sampai habis masa dan waktunya di kehidupan karena baginya karya adalah tabungan jiwa dalam masa yang lama,” ungkap katanya.
Mohammad Idris juga mengajak para sahabat kebangkitan agar berpegang teguh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan demikian, mereka dapat terus meneriakkan kata merdeka.
“Tiap kali kita hadapi masalah besar yang kita panggil adalah sahabat-sahabat kebangkitan. Di tanganmu bangsa ini dipertaruhkan. Selamat Hari Kebangkitan Nasional 2021. Bangkit, kita bangsa yang tangguh,” tutupnya.
Bantuan untuk Kebangkitan Palestina
Sementara itu, konsep kebangkitan bukan cuma diterapkan untuk Indonesia lewat momen Kebangkitan nasional. Sehari sebelumnya, Rabu (19/05/2021), Idris juga membantu menggalang kebangkitan bangsa Palestina yang tengah berjuang menghadapi agresi militer Israel.
Salah satunya, dia menyerahkan bantuan dana sebesar Rp200 juta untuk membantu rakyat Palestina yang tengah melawan kekejaman Israel. Donasi tersebut diserahkan melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok dan Adara Relief International.
“Dari kami menyumbangkan Rp200 juta untuk aksi ini,” ujar Idris di Kantor MUI Kota Depok, Rabu (19/05/21).
Menurut Idris, aksi kemanusiaan dan penggalangan dana ini tidak sebatas aksi sosial, melainkan bagian dari realisasi pasar negara Indonesia, yaitu Pancasila. Terutama pada Sila ke-2, yakni Kemanusiaan yang adil dan beradab.
“Kita ingin membuktikan dan membumikan UUD 1945, dimana kita sangat mengecam, dan founding father kita juga sangat mengecam penjajahan di muka bumi ini,” jelasnya.
Idris menambahkan, kondisi Palestina saat ini harus menjadi perhatian bangsa Indonesia. Sebab, Palestina menjadi satu-satunya negara yang masih mengalami penindasan dan penjajahan.
“Ini harus menjadi perhatian bangsa Indonesia, terlepas dari etnis, agama, dan sebagainya,” tutupnya.