DEPOKNET – Beredarnya voice note berisi rekaman suara yang membuka adanya dugaan intervensi aparatur birokrasi Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam Musda KNPI kota Depok dan praktek ‘politik uang’ oleh salah satu kubu kandidat calon ketua KNPI Kota Depok tampak semakin ramai disikapi oleh unsur masyarakat.
Hampir seluruh elemen masyarakat kota Depok menginginkan agar bukti dugaan keterlibatan aparatur birokrat Pemkot Depok serta adanya dugaan transaksional dalam Musda KNPI kota Depok 2021 dapat diusut tuntas oleh aparat penegak hukum.
Salah satu tuntutan tersebut datang dari organisasi Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM). Panglima Laskar DPP FPMM, Ahmad Yahya Usemahu membuat surat terbuka yang ditujukan kepada Walikota Depok, Sekretaris Daerah kota Depok, dan Kapolres Metro Depok, Sabtu (25/12/2021)
Pria yang biasa disapa Om Jack ini mengatakan, beredarnya Voicenote (VN) terkait transaksi politik pada Musda KNPI Kota Depok adalah sesuatu tindakan yang tidak terpuji dan patut untuk mendapatkan sanksi.
“Sebab hal itu sudah mencoreng nama Pemuda Indonesia, terkhusus nama baik Pejabat Pemerintahan Kota Depok,” ungkap Ahmad Yahya Usemahu
Oleh karena itu sambung panglima laskar DPP FPMM ini, dirinya meminta dengan tegas kepada Walikota Depok untuk menelusuri praktik money politic yang diduga dimainkan oleh kader-kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gema Keadilan dalam proses gelaran Musda KNPI kota Depok.
Selain itu, panglima laskar DPP FPMM juga meminta agar Sekda Kota Depok dan para Camat yang disebut jelas dalam Voice Note untuk segera memberikan klarifikasi kepada seluruh Pemuda Kota Depok terkait dengan tersebarnya Voicenote (VN) yang viral di kalangan Pemuda Kota Depok.
Terakhir, Ahmad Yahya Usemahu juga meminta Kapolres Metro Depok beserta jajaran agar menghentikan aktifitas Musda Kota Depok dan menginvestigasi adanya money politic dalam Musda KNPI Kota Depok yang berlangsung di Wisma Kinasih, Tapos, Selasa (21/12/2021) yang lalu.
“Kami meminta dengan tegas kepada Walikota Depok dan Sekdakot Depok untuk menjelaskan secara rinci adanya bukti Voice Note ini, serta kepada Kapolres dan jajarannya untuk menyelidiki sampai terang benderang demi menjaga iklim demokrasi yang sehat, jujur dan humanis,” tegas Ahmad Yahya Usemahu. (Ant/CPB/DepokNet)