DEPOKNET – Berdasarkan kultur dan budaya, kota Depok tak terlepas dari pengaruh Belanda pada masa penjajahan dulu. Hal itu dibuktikan dengan masih berdiri beberapa bangunan tua khas kolonial di kota tersebut.
Keberadaan bangunan bersejarah itu paling banyak ditemui di kawasan Depok Lama, atau sekitaran Jalan Pemuda, Jalan Siliwangi dan Jalan Kamboja, di Kecamatan Pancoran Mas.
Beberapa diantaranya adalah Rumah Sakit Harapan, Jembatan Panus, SDN 2 Pancoran Mas, Gereja Immanuel, tiang telepon di Jalan Kartini, rumah Presiden Depok, makam Kamboja, Jembatan Panus, termasuk rumah gedong tinggi Cimanggis peninggal VOC di kawasan RRI yang saat ini tengah di bangun Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
Dengan sejumlah warisan cagar budaya tersebut, Depok pun memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata. Hal itu diungkapkan secara gamblang oleh calon Wali Kota Depok, Pradi Supriatna.
Pradi Supriatna yang lahir di Depok, 9 Oktober 1970 ini menyebut, sejumlah wilayah yang masih memiliki bangunan bersejarah bisa menjadi kawasan wisata kota tua yang sarat akan nilai sejarah, karena selain mampu mendokrak perekonomian juga sebagai sarana edukasi bagi generasi bangsa.
Menurutnya, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan mengamanatkan bahwa salah satu tujuan kegiatan kepariwisataan adalah upaya melestarikan alam, lingkungan dan sumberdaya dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup.
Selain itu sambungnya, dasar prinsip kepariwisataan adalah memberdayakan masyarakat setempat dan menjamin keterpaduan antar sektor, antar daerah, antara pusat dan daerah yang merupakan satu kesatuan sistemik dalam rangka otonomi daerah serta keterpaduan antar pemangku kepentingan.
Secara konseptual kata Pradi, prinsip dasar kepariwisataan berbasis masyarakat adalah menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan kepariwisataan, sehingga kemanfaatan kepariwisataan sebesar-besarnya diperuntukkan bagi masyarakat.
“Potensi itu ada, dan jika dikelola dengan baik, ini bisa di branding dengan promosi yang cantik menjadi event perjalanan-perjalanan wisata dunia dan itu tidak menutup kemungkinan.” tuturnya.
Pradi berkeyakinan, konsep kepariwisataan berbasis masyarakat bisa juga diterapkan untuk memaksimalkan potensi yang ada tersebut, yang bukan hanya untuk level lokal, juga bisa menembus level nasional bahkan mancanegara.
“Tentu ini menjadi keinginan kita semua, keinginan Depok untuk menjadi lebih baik lagi,” pungkas Pradi.(Ant/CPB/MC/PalaPA/DepokNet)