depoknet.com – “Indonesia saat ini sedang menghadapi krisis pangan”, ungkap Ketua Umum Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (PETANI) Satrio Damardjati dalam sebuah sesi wawancara di sekretariat komunitas Cerita Margo 331, Margonda Depok (16/7).
Kami dari organisasi pergerakan tani dan nelayan yang sudah berdiri sejak 1994 selalu berupaya membantu pemerintah untuk mempunyai ketahanan pangan serta bisa selalu menjadi negara yang swasembada pangan, sesuai dengan visi organisasi kita kedaulatan pangan berbasis kearifan lokal dan agribisnis kerakyatan.
Artinya dengan melihat potensi teritorial, kemaritiman, sumber daya alam yang berlimpah serta sumber daya manusianya harusnya dan otomatis negara kita Indonesia sangat kaya dan tidak mungkin terjadi krisis pangan seperti saat ini.
“Solusinya, sejak organisasi kami berdiri tahun 1994 sampai dengan saat ini, kami sudah berupaya dengan gerakan muda petani, gerakan ini menciptakan regenerasi petani baru sehingga makin banyak petani yang berdaya saing tinggi, lalu kita juga ada gerakan nasional lumbung pangan petani mandiri serta gerakan nasional lumbung benih petani mandiri”, ucap Satrio dengan semangat membaranya.
Tentu dalam sebuah perjuangan mencapai cita-cita kedaulatan ketahanan dan swasembada pangan tidak serta merta dapat terwujud tanpa didukung semua sektor dan stakehoder terkait dengan cara gotong royong, semua itu berproses dilakukan secara terus menerus.
Kita sadar betul dengan potensi kekayaan negara kita, kok bisa saat ini Indonesia menghadapi krisis pangan. Istilah krisis pangan sebetulnya terjadi didaerah perkotaan, karena orang kota tidak mempunyai lumbung pangan sendiri seperti orang desa.
Orang kota terbiasa disediakan pasar baik tradisonal maupun modern untuk memenuhi kebutuhan pangannya sehari-hari. Maka dari itu ketika pasokan pangan yang disediakan untuk orang kota terhambat terjadilah istilah krisis pangan seperti saat ini.
Organisasi Petani juga mempunyai program urban farming di perkotaan dengan memanfaatkan lahan yang terbatas, tujuannya agar tercipta dan tersedianya lumbung pangan bagi masyarakat perkotaan. (ombdz)