DEPOKNET – Target Persikad 1999 untuk menjadi kampiun Grup B Liga 3 Regional Jawa Barat Seri 2 pupus sudah setelah pada laga ketiga Grup B dikandaskan PSB Bogor dengan 2 gol tanpa balas, Senin (4/11)
Pertandingan yang digelar ditengah terik matahari yang menyorot lapangan stadion Mahakam ini disaksikan 1500 penonton baik di tribun timur maupun barat stadion.
Dan tidak seperti pada laga sebelumnya, formasi yang diracik pelatih Persikad 1999 asal Mali, Mouctar Doucore dalam pertandingan kali ini adalah 4-3-3 dengan memasang 4 pemain yang selama 2 pertandingan sebelumnya berada di bangku cadangan.
Banyak penonton yang bertanya, mengapa Fikram Sudirman, Yasril Rahmadwan, Tuah Julianda Lubis, Fahrul Kamal Pais Ohorella dan Muhammad Zhivar Marsaoly tidak diturunkan sejak menit awal pertandingan.
“Ini agak aneh, ini laga penting untuk memastikan juara grup kok pemain cadangan yang diturunkan, ini Persikad bisa bahaya,” ungkap Tokoh Pemuda Baktijaya, Anton Sujarwo kepada DepokNet di Tribun utama Stadion Mahakam sebelum pertandingan dimulai.
Kecemasan pendukung Persikad 1999 terhadap komposisi pemain yang diturunkan pun terbukti, kendali permainan di babak pertama jelas dikuasai oleh PSB Bogor terutama lini tengah yang menjadi titik sentral pertarungan.
Kapten Tim Persikad 1999, Guntur Gunawan Rizal bahkan berkali-kali berteriak kepada pemain tengah Persikad karena sering terlambat menutup pergerakan dan umpan-umpan terobosan para pemain tengah PSB Bogor yang dikomandoi Kapten Tim mereka, Rizky Lesmana.
Gol PSB Bogor sendiri tercipta di babak pertama dari bola terobosan Rizky Lesmana ke jantung pertahanan Persikad 1999 yang langsung berhadapan dengan kiper dan berhasil diselesaikan penyerang PSB Bogor bernomor punggung 11, Renal Indriyana pada menit 23”.
Skema permainan Persikad 1999 dengan memainkan permainan sayap justru dapat dipatahkan oleh kokohnya lini pertahanan PSB Bogor. Pertandingan yang dipimpin wasit Mansyur Solihat dari Bekasi ini berakhir 0-1 di babak pertama.
Di babak kedua, Coach DM akhirnya menurunkan Muhammad Zhivar Marsaoly pada menit ke 48” dan juga Fikram Sudirman pada menit 63” serta Yasril Rahmadwan pada menit 64”.
Masuknya 3 pemain ini memberikan beberapa peluang dan kesempatan gol bagi Persikad baik dari akselerasi Fikram Sudirman melalui sisi kiri maupun bola-bola lambung yang menjadi andalan Yasril Rahmadwan.
Keasyikan menekan, justru pertahanan Persikad kebobolan untuk yang kedua kalinya pada menit 83” melalui serangan balik, dan lagi-lagi penyebabnya adalah lini tengah yang gagal menutup pergerakan pemain tengah PSB Bogor.
Gelandang PSB Bogor, Michael Ruud Aufa berhasil memaksimalkan kosongnya pertahanan Persikad dan mengirim bola loop ke gawang yang sudah kosong akibat kiper Persikad Muhammad Adnan Setiawan sudah naik keluar kotak pinalti.
Manager Persikad 1999, A Handiyana tak bisa menutupi kekecewaan usai wasit meniup peluit tanda berakhirnya babak kedua.
“gak tau kenapa ketika berangkat dari rumah, feeling saya agak buruk hari ini. Kita juga salah kostum yaa, semangat anak-anak juga turun sedikit, dan feeling saya pun terbukti,” sebut Handiyana kepada DepokNet sebelum menaiki Toyota Vellfirenya.
Namun Manager kelahiran Ciamis 42 tahun silam ini yakin pasukan Serigala Margonda akan bangkit dan menuntaskan laga terakhir melawan Persipu FC dengan kemenangan dan memberikan hadiah terbaik kepada para penonton dan pendukung Persikad 1999.
“Serigala Margonda sedikit terluka hari ini, tapi luka hari ini harus menjadi penyemangat luar biasa untuk memastikan Persikad tampil sebagai Runner Up Grup dan lolos ke tahap berikutnya. Rabu besok pertarungan hidup atau mati, Kita wajib menang” tegas Handiyana. (CPB/AM/DepokNet)