depoknet (DNet Jurnalisme Masyarakat) – Medio tahun 2002-2003, Situ Rawa Kalong di kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis diketahui telah tercemar limbah pabrik yang ada di sekitar area situ. Ikan yang dipelihara warga di keramba-keramba banyak ditemukan mati tanpa sebab.
Warna air berubah dan permukaan air pun berlendir dengan bau yang menyengat hidung. Tak tanggung-tanggung, ada lima pabrik yang disinyalir telah lama membuang limbahnya langsung ke perairan situ rawa kalong tanpa melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Bahkan yang parahnya, dari hasil investigasi dan temuan tim pemantau yang tergabung dalam Tim Revitalisasi Situ Rawa Kalong yang dibentuk oleh pemerintah kota (Pemkot) Depok saat itu dibawah kepemimpinan Walikota, Badrul Kamal, ada dua dari lima pabrik yang disinyalir membuang limbahnya ke situ rawa kalong tersebut yang jelas-jelas baru membuat bangunan IPAL setelah warga masyarakat sekitar mulai ramai melakukan penyikapan termasuk menggelar aksi unjuk rasa ke balaikota Depok.
Satu pabrik memproduksi sabun/pasta gigi, serta satu pabrik lagi memproduksi bohlam lampu. Pabrik sabun membuat IPAL berbentuk horisontal, sementara pabrik box lampu karena lahan pabrik yang sedikit akhirnya membuat IPAL berbentuk vertikal.
Ada pula pabrik yang mengaku tidak membuang limbahnya ke situ rawa kalong, namun setelah tim pemantau melakukan investigasi secara intensif hari demi hari khususnya di saat hujan turun, ternyata ditemukan fakta pabrik tersebut membuat saluran berupa pipa besar yang ditanam dibawah tanah dan ujung pipa pembuangannya itu berada di kedalaman atau di bawah permukaan air situ rawa kalong. Sehingga saat membuang limbahnya langsung ke perairan situ tidak akan tampak dari permukaan. Untungnya saat ini pabrik tersebut sudah tutup tak beroperasi lagi.
Hasil temuan lainnya dari tim pemantau kala itu, pabrik-pabrik tersebut membuang limbahnya ke situ rawa kalong dikarenakan biaya pengolahan limbah yang cukup mahal, dan biasanya membuang limbah langsung ke situ saat hujan deras turun. Hal ini dilakukan untuk mengelabui masyarakat terutama agar tidak menimbulkan bau serta warna air di permukaan situ tidak mengalami perubahan karena tergerus oleh air hujan.
Ini sedikit cerita tentang fakta kejadian 15 tahun yang lalu, dan saat ini masyarakat sekitar situ berteriak kembali tentang adanya pabrik-pabrik yang diduga mencemari situ rawa kalong. Masih pabrik yang samakah dengan kejadian 15 tahun yang lalu itu?
Berharap tidak ada lagi pihak-pihak yang mencemari hati nuraninya agar tetap menjaga bersih, sehat dan lestari perairan umum seperti situ rawa kalong demi anak cucu kita kelak nanti.
Cahyo P Budiman
(Mantan Anggota Tim Pemantau-Tim Revitalisasi Situ Rawa Kalong)