DEPOKNET – Dalam riset yang telah dilakukan terhadap 192 negara di Dunia, terlihat bahwa Indonesia menyumbang sebanyak 3,22 juta metrik ton (millions of metric tons/MMT) limbah plastik.
Penelitian lebih spesifik dilakukan oleh Lamb, et.al (2018) yang berjudul Plastic Waste Associated with Disease on Coral Reefs . Riset ini menunjukkan bahwa sampah plastik paling banyak ditemukan di Indonesia, yakni 25,6 bagian per 100 meter persegi terumbu karang di lautan.
Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga menilai persoalan sampah sudah sangat meresahkan. Indonesia bahkan masuk dalam peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke lautan setelah Tiongkok (Cina).
Hal itu juga berkaitan dengan data dari KLHK yang menyebut plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu satu tahun saja, sudah mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik.
“Kalau diukur, jumlahnya itu setara dengan luasan 65,7 hektar kantong plastik atau sekitar 60 kali luas lapangan sepak bola,” ujar Koordinator TRASH HERO Indonesia Kota Depok, William Matakena.
Pria berdarah maluku yang biasa disapa Bung Whempy atau Bung Sky ini mengatakan, target pengurangan timbunan sampah secara keseluruhan sampai
dengan 2019 adalah 25 persen, sedangkan 75 persen penanganan sampahnya dengan cara composting dan di daur ulang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Di kota Depok sendiri kata William, volume sampah diperkirakan mencapai 1200 ton perhari sampah rumah tangga dan produksi yang dihasilkan.
Sementara TPA yang dimiliki oleh kota Depok yakni TPA Cipayung, saat ini hanya mampu menampung 500 ton sampah perhari.
“kondisi ini menjadi permasalahan yang harus kita hadapi dan dicari solusi terbaiknya segera mungkin,” ucap William.
William menyebut, apa yang sudah dilakukan Pemerintah kota Depok dengan membuat Unit Pengolahan Sampah (UPS) di setiap kelurahan sejak era kepemimpinan Walikota Depok yang lama, Nur Mahmudi Ismail adalah salah satu solusi keperdulian pemerintah terhadap masyarakatnya.
Namun demikian katanya lagi, di Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 21 Februari 2019, William berharap kedepan pemerintah kota Depok dapat memaksimalkan para stakeholder dan kelompok masyarakat yang ada di kota Depok lainnya dalam menanggulangi permasalahan sampah ini.
“Saya berharap Pemkot Depok dapat bekerjasama lebih luas lagi dengan komunitas- komunitas yang concern terhadap lingkungan dalam upaya kongkrit menanggulangi sampah, terutama mendidik dan mengajak masyarakat untuk ikut terlibat secara langsung,” sebutnya.
Memperingati HPSN 2019, TRASH HERO Indonesia kota Depok juga mengajak warga kota Depok bersama-sama membangun kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan seperti ke sungai atau kali, serta warga mau memilah sampah secara bijak.
“Loe buang sampah sembarangan, sampah bakal buang loe sembarangan,” pungkasnya. (CPB/DepokNet)