DEPOKNET – Walikota Depok, Mohammad Idris secara tegas membantah pernyataan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Muhammad Hanif Dhakiri yang mengatakan Kota Depok merupakan salah satu kota yang nilai penganggurannya tertinggi di Indonesia.
Ditemui DepokNet usai mendampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam kegiatan Subuh Keliling di Masjid Baabul Jannah kelurahan Tugu Cimanggis, Minggu (20/01/2019), Mohammad Idris menjelaskan kondisi kenaikan angka penganggaran memang sempat terjadi di kota Depok yakni 7,2 persen, namun sejak 2014 sudah turun angkanya.
Dari hasil survey ringan yang pihaknya lakukan, Mohammad Idris menyebut kenaikan itu terjadi karena sejak adanya pemberlakuan e-Toll atau kartu elektronik yang digunakan untuk membayar biaya masuk jalan tol.
“Jadi setelah saya survey ringan, itu dampak dari pemberlakuan e toll. Nah ternyata penjaga-penjaga gerbang tol itu banyak orang Depok. Tapi sekarang mereka sudah punya kerjaan diantaranya Ojol (Ojeg Online, red),” jelas Mohammad Idris.
Selain menjadi pengemudi ojeg online yang dikatakannya sedang bermasalah dan Peraturan Pemerintahnya sedang digugat di Mahkamah Konstitusi (MK), Pihaknya juga melakukan upaya dengan mendaftarkan langsung secara online data para pencari kerja dan penganggaran di Dinas Tenaga Kerja untuk disalurkan ke perusahaan yang berminat.
“Jadi misalnya kamu punya daftar beberapa pencari kerja atau penganggur, itu langsung datanya dimasukan ke dinas dan nanti ketika ada perusahaan membutuhkan tinggal kontak ke personnya, langsung tes dan dipekerjakan,” terang Mohammad Idris.
Mohammad Idris mengingatkan agar semua pihak tidak mudah mengeluarkan informasi yang bisa meresahkan masyarakat dan menjadi konflik apalagi di tahun politik seperti saat ini, sebab katanya kota Depok tempat yang damai sejak dulu tentang masalah Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden.
“Tidak, tidak tertinggi secara nasional, kalau memang sempat naik iya. Tapi sudah turun sejak 2014 yang 7,2 persen, kalau sekarang 6,6 persen berarti kan turun, bagus kan,” tambahnya lagi.
Untuk itu Mohammad Idris sangat menyayangkan pernyataan Menaker Hanif Dhakiri yang dianggapnya tidak benar dan bisa meresahkan masyarakat saat menghadiri kegiatan yang digelar DPC Ikatan Wanita Pengusaha (IWAPI) kota Depok, Jumat (18/01/2019) lalu.
“Kalau secara nasional tertinggi tidak benar lah, bisa dicek lah. Beliau (Menaker, red) itu kan warga Depok, seharusnya tidak menyatakan itu, saya juga gak setuju. IWAPI juga orang Depok, coba kita bangun jangan menggunakan issue-issue yang tidak benar, bisa jadi resah nanti masyarakat,” tegas Walikota Depok dengan nada sedikit tinggi.
Seperti diketahui, Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri sempat mengungkapkan, Kota Depok merupakan salah satu kota yang nilai penganggurannya tertinggi.
“Pengangguran yang masih banyak itu salah satunya ada di Depok, ini angkanya masih 6,6 persen kalau tidak salah. Angkanya ini masih tinggi dari nasional,” ucap Hanif di Rawa Denok, Pancoran Mas Depok. (AM/CPB/DepokNet)